Menteri Kesehatan Victoria, Jenny Mikakos mengatakan lebih dari 10.000 orang Melbourne yang tinggal di wilayah hostspot menolak dites, sebagian di antaranya karena percaya virus corona adalah sebuah konspirasi. Wakil Kepala Petugas Kesehatan mengatakan 'super spreader' adalah salah satu dari banyak teori yang diselidiki Ribuan warga Melbourne yang menolak dites percaya percaya virus corona adalah sebuah konspirasi Pihak berwenang sedang meninjau data untuk melihat apakah 'lockdown' perlu dipeluas di Melbourne

 

BACA JUGA: 25 Aktivitas yang Kembali Diizinkan Dilakukan di Kabupaten Bogor

Seiring dengan peningkatan jumlah kasus di beberapa wilayah di Melbourne, ratusan petugas telah dikerahkan untuk mengetuk pintu rumah warga di kawasan penyebaran baru virus corona.

Mereka mendorong warga menjalani tes yang sedang dilakukan besar-besaran oleh pemerintah.

BACA JUGA: Kasus Positif Covid-19 di Yogyakarta Bertambah Lagi

Jenny mengatakan sebanyak 164.000 orang telah dites di seluruh Victoria, melebihi target pemerintah, dan para petugas sudah mendatangi 95.000 rumah.

Namun, menurutnya ada 10.000 orang lebih yang menolak untuk dites dengan alasan yang bermacam-macam, termasuk alasan bahwa mereka sudah menjalani tes 'swab'.

BACA JUGA: Ada Tambahan Pasien Positif Covid-19 di Situbondo

"Ini mengkhawatirkan menurut laporan yang saya terima, beberapa orang percaya kalau virus corona adalah sebuah konspirasi atau merasa corona tidak berdampak untuk mereka," katanya. Photo: Pengetesan massal telah dimulai di hotspot virus corona di Melbourne, 27 Juni 2020. (ABC News: Patrick Rocca)

 

Negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne kini mencatat 442 kasus aktif, termasuk enam orang di ruang perawatan intensif.

Pemimpin Victoria, Premier Daniel Andrews mengatakan meskipun angka kasus baru COVID-19 termasuk tinggi, cukup melegakan melihat angkanya cenderung stabil daripada terus berlipat ganda.

Ia juga sudah mengumumkan dana tambahan sebesar AU$2 juta untuk dana kesehatan mental bagi warga yang tinggal di kawasan hotspot. Kode pos 'hotspot' corona di Melbourne: 3012: Brooklyn, Kingsville, Maidstone, Tottenham, West Footscray 3021: Albanvale, Kealba, Kings Park, St Albans 3032: Ascot Vale, Highpoint City, Maribyrnong, Travancore 3038: Keilor Downs, Keilor Lodge, Taylors Lakes, Waterardens 3042: Airport West, Keilor Park, Niddrie 3046: Glenroy, Hadfield, Oak Park 3047: Broadmeadows, Dallas, Jacana 3055: Brunswick South, Brunswick West, Moonee Vale, Moreland West 3060: Fawkner 3064: Craigieburn, Donnybrook, Mickelham, Roxburgh Park, Kalkallo

 

Hari ini adalah hari kedua pemberlakukan pembatasan yang berdampak pada lebih dari 300.000 warga yang tinggal di 10 wilayah kode pos di Melbourne.

Menurut Jenny Mikakos, wilayah kode pos dengan angka kasus terbesar adalah 3064, 3031, 3047, dan 3060.

Kode pos ini menaungi wilayah Craigieburn, Donnybrook, Mickleham, Roxburgh Park, Kalkallo, Kensington, Flemington, Broadmeadows, Dallas, Jacana and Fawkner. Penyelidikan terhadap seorang 'super spreader'

Menteri Kesehatan Negara Bagian Victoria, Jenny Mikakos mengatakan, seorang 'super spreader' kemungkinan besar menjadi penyebab meningkatnya penularan baru virus corona baru di sebelah utara dan barat kota Melbourne.

Istilah 'super spreader' merujuk pada orang yang dapat menularkan virus corona kepada banyak orang dalam waktu singkat dan biasanya memiliki kekebalan tubuh tinggi. Kabar warga Indonesia di Victoria
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.

 

Jumat (03/07) adalah hari ke-17 hari dimana Victoria, dengan ibukota Melbourne, mencatat dua digit angka kenaikan kasus secara berturut-turut.

Dalam 24 jam terakhir tercatat ada 66 orang yang tertular virus corona.

Dari jumlah tersebut 17 kasus terkait dengan klaster yang sudah diketahui, satu kasus terdeteksi di karantina hotel, 20 kasus terdiagnosa melalui pengetesan rutin, dan 28 kasus lainnya masih diselidiki.

"Pada hari Selasa, saya diberi pengarahan tentang laporan pengurutan genom yang tampaknya menunjukkan sepertinya ada satu sumber infeksi yang menyebabkan kasus baru dan telah melintasi pinggiran utara dan barat Melbourne," kata Jenny.

"Tampaknya bahkan ada potensi bahwa penyebab peningkatan kasus ini adalah seorang super spreader." Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.

 

Wakil kepala tim medis Annaliese van Diemen mengatakan, konsep 'super spreader' adalah salah satu dari beberapa teori yang sedang diselidiki oleh otoritas kesehatan saat ini.

Premier Daniel Andrews mengatakan langkah pengurutan genom menunjukkan beberapa kasus penularan baru memiliki kaitan dengan petugas keamanan di hotel tempat karantina.

Diduga orang tersebut telah melanggar protokol kesehatan.

Pemerintah Victoria sendiri juga tengah menjadi sorotan bagaimana mereka memberlakukan sistem karantina hotel, setelah lebih dari 50 kasus baru virus corona berasal dari tempat karantina. Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona: Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona? Apa penjelasan di balik angka kematian di Indonesia? Siapa pasien pertama COVID-19 yang mengubah kehidupan dunia?

 

Sebuah laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan petugas keamanan hotel yang tidur dengan tamu karantina dan membiarkan mereka meninggalkan kamar mereka.

Penyelidikan yudisial senilai U$3 juta akan menginvestigasi bagaimana virus tersebut dapat menyebar dari hotel ke masyarakat.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Menteri Kesehatan Victoria berusaha menjauhkan departemen yang dipimpinnya dengan skandal tersebut, dengan mengatakan pihaknya tidak mengawasi kontrak keamanan.

Ia hanya merasa "diliputi oleh kecemasan" saat jumlah infeksi melonjak dan telah berusaha mencari penjelasan di baliknya.

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Emil Salim: Penerapan Normal Baru Harus Dilakukan Lebih Frontal

Berita Terkait