jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati politik Soffa Ihsan menilai maraknya tagar #2019GantiPresiden bukan semata-mata untuk konteks suksesi kepemimpinan nasional. Direktur Lembaga Daulat Bangsa itu menyatakan, ada gerakan ekstrem di balik #2019GantiPresiden yang dicetuskan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera itu.
“Jadi gerakan #2019GantiPresiden ini bukan gerakan perubahan dari yang tidak baik menjadi lebih baik. Ini adalah gerakan politik ekstrem yang dimainkan oleh PKS yang dalam satu periode ini tidak memegang kekuasaan,” ujar Soffa melalui pesan WhatsApp, Jumat (7/9).
BACA JUGA: Rupiah Terpuruk, Suara Jokowi - Maruf Tergerus?
Bahkan, Ihsan mencurigai Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah menunggangi #2019GantiPresiden. Buktinya, para anggota HTI sangat gencar mengampanyekan #2019GantiPresiden di media sosial.
Baca juga: Pengamat Intelijen Curigai Kolaborasi Pentolan HTI dan Mardani PKS
BACA JUGA: Jokowi: Pilihan Boleh Berbeda, Setelah itu Rukun Lagi
“Jika tidak percaya, lihat hampir semua kader HTI menggunakan tagar ini dalam status media sosialnya, padahal mereka antidemokrasi dan mengharamkan ikut serta dalam pemilihan umum,” tuturnya.
Ihsan pun mengkhawatirkan #2019GantiPresiden telah ditunggangi HTI untuk menjalankan strategi mengadu rakyat yang beda pilihan politik menjadi konflik. “Jadi pastinya mereka hanya memanfaatkan tagar ini untuk membuat antar-rakyat Indonesia terbelah ke dalam dua dukungan mengalami benturan,” ulasnya.(wah/rmol/jpg)
BACA JUGA: Ketua Tim Kampanye Jokowi Diumumkan Setelah Jumatan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Prabowo-Sandiaga Goda Ahok Masuk Tim Sukses
Redaktur : Tim Redaksi