jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi memprediksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat (PD) yang mengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak akan bekerja maksimal untuk memenangkan duet politikus Gerindra itu.
Analisis Ari didasari adanya dugaan mahar dari Sandiaga ke PAN dan PKS untuk melego tiket calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo. Ari mengatakan, saat ini saja PD terlihat tak solid dalam memenangkan Prabowo - Sandi.
BACA JUGA: Faktor Amunisi Bikin Prabowo Terpaksa Gaet Sandiaga
"Prediksi saya bisa dibaca lewat pernyataan fungsionaris Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada politik transaksional di balik penunjukkan Sandiaga Uno," ujar Ari kepada JPNN, Rabu (15/8).
Pengajar di Universitas Indonesia itu juga memprediksi mesin-mesin partai pendukung koalisi Prabowo-Sandi selain Gerindra hanya akan fokus untuk pemilu legislatif (pileg). "Misalnya, Partai Demokrat, kader-kader di daerah sepertinya hanya akan bekerja memenangkan partainya di pemilu legislatif agar perolehan kursi bisa maksimal," ucapnya.
BACA JUGA: Kemendagri Sudah Terima Surat Pengunduran Diri Sandiaga Uno?
Ari yang juga mengajar program doktoral di Universitas Padjadjaran itu melihat kekecewaan di internal partai-partai pengusung Prabowo - Sandi. Sebagai contoh adalah PD yang terlihat kecewa karena Prabowo memilih menggandeng Sandi ketimbang Agus Harimurti Yudhoyono.
Selain itu, Ari melihat Prabowo sulit dijajakan ke pemilih sebagai penantang Joko Widodo (Jokowi). "Menjual prestasi Prabowo jauh lebih sulit daripada mengampanyekan hasil karya pemerintahan Jokowi. Misalnya, Jokowi sudah membagi-bagi gratis sertifikat tanah sementara Prabowo baru sebatas jual janji soal agraria," kata Ari.
BACA JUGA: Hasto Pastikan Prof Mahfud Sudah Legawa, Nih Buktinya
Lantas, bagaimana dengan PKS dan PAN? Ari juga menyebut kedua partai yang disebut menerima mahar masing-masing Rp 500 miliar dari Sandiaga itu juga akan fokus di pileg.
"Saya kira dalam hal ini menjadi masuk akal juga rumor PKS rela melakukan barter politik mendapatkan posisi Wagub DKI sepeninggal Sandiaga Uno daripada ngotot memperjuangkan Salim Segaf Al Jufri menjadi cawapres, yang besar kemungkinan kalah," pungkas Ari.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Sanusi Dukung M Taufik Jadi Wagub DKI
Redaktur & Reporter : Ken Girsang