Sepertinya Pak Prabowo Kurang Data saat Berkampanye di Papua

Selasa, 26 Maret 2019 – 22:03 WIB
Arsul Sani. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Arsul Sani mengkritik pidato Calon Presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto yang menyebut pemerintah pusat kurang perhatian terhadap wilayah Indonesia timur. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyebut Prabowo kurang data sehingga saat berkampanye di Papua menyatakan wilayah Indonesia timur tak diperhatikan.

“Saya kira Pak Prabowo kurang data kalau mengatakan demikian. Kalau dilihat, Papua misalnya, sesuatu yang pada masa-masa pemerintahan sebelumnya tidak ada, kan sekarang ada. Yang landmark jelas adalah jalan trans Papua itu,” kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3).

BACA JUGA: Suharso Monoarfa Isi Posisi Rommy di TKN Jokowi - Maruf

Arsul menambahkan, Prabowo juga kurang data saat menyinggung soal perbedaan harga semen sebelum dan setelah ada pembangunan jalan Papua. Legislator Hanura di DPR itu mengatakan, memang harga semen di Papua masih mahal bila dibandingkan di Pulau Jawa.

Baca juga: Video Prabowo Minum Kopi Saat Azan jadi Viral, Fadli Zon: Apa Masalahnya?

BACA JUGA: Prabowo Subianto Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Ahmad Dhani

“Ketika harga semen dulu mencapai Rp 800 ribu sampai Rp 900 ribu satu sak, kemudian turun jadi Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu. Itu kan sudah berarti banyak,” papar Arsul.

Sekretaris jenderal PPP itu juga menyinggung soal harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua saat ini. Dia mengatakan, sebelum Presiden Jokowi meluncurkan kebijakan BBM satu harga, seliter bensin di Papua dijual Rp 40 ribu, bahkan Rp 60 ribu.

BACA JUGA: Video Prabowo Minum Kopi Saat Azan jadi Viral, Fadli Zon: Apa Masalahnya?

Harga seliter BBM juga bisa mencapai Rp 80 ribu per liter saat musim hujan. “Sekarang sudah berbeda,” tegasnya.

Baca juga: Berkampanye di Merauke, Prabowo Bercerita soal Jelajah Rawa

Menurut Arsul, dampak pembangunan terhadap kesejahteraan rakyat memang tidak serta-merta. “Pasti perlu waktu dan proses,” kata anggota Komisi III DPR itu.

Namun, Arsul meyakini kebijakan Presiden Jokowi menggenjot ingrastruktur di Papua akan menimbulkan multiplier effect. “Secepat apa efek itu akan datang, ya itu kan tidak semata tergantung pada pemerintah saja tetapi bergantung juga pada sektor swasta,” katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Minta Pendukungnya Kesatria, Tegar dan Tersenyum


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler