jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memiliki misi masing-masing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 ini. Penilaian Antoni itu didasari analisis Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang pesimistis terhadap Prabowo lantaran terkesan bermalas-malasan dalam mendekati pemilih.
Menurut Antoni, sebenarnya Prabowo tidak bermalas-malasan. Wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu menyebut Prabowo bersikap realistis.
BACA JUGA: Koalisi Serikat BUMN Bertekad Menangkan Jokowi - Maruf
"Saya kira Andi salah. Lebih tepatnya, Pak Prabowo sebagai politikus senior lebih realistis. Beliau sudah sepuh, sudah ikut pilpres berkali-kali, jadi beliau sudah bisa membaca tanda-tanda zaman,” ujar Antoni, Sabtu (13/10).
Antoni menduga mantan Danjen Kopassus itu tak mau habis energi dan uang tapi akhirnya kalah di Pilpres 2019. “Kalau sudah hampir pasti kalah, kenapa harus capek-capek keliling daerah habiskan uang, waktu dan tenaga?” ulasnya.
BACA JUGA: Permintaan Maaf Prabowo Tak Cukup Hapus Efek Dusta Ratna
Sedangkan Sandi, kata Antoni, merupakan sosok yang sangat cerdas menggunakan peluang di Pilpres 2019 ini. Menurut Antoni, mantan wakil gubernur DKI itu rajin berkeliling ke daerah-daerah untuk investasi politik demi Pilpres 2024.
"Dia sudah mulai kampanye Pilpres 2024 dari sekarang. Pasti Sandi akan menjadi calon presiden paling tinggi popularitasnya untuk menggantikan Pak Jokowi pada Pilpres 2024," kata Antoni.
BACA JUGA: Buruh Minta Elite Politik Tak Bikin Gaduh
Antoni juga menyebut Sandi punya otak dagang sehingga bersikap realistis. "Tujuannya jangka panjang untuk 2024," pungkas Antoni.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Kesulitan Ekonomi Paling Sering Dikeluhkan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga