jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mengatakan, masyarakat sangat mudah mengetahui rekam jejak para tokoh yang mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8).
Mantan wartawan itu menegaskan, jejak digital para tokoh itu terpampang di internet.
BACA JUGA: Sebut Presiden Jokowi Genius, Bang Ruhut Yakini Gerakan KAMI Akan Tergerus
Ari mengatakan bahwa dengan menelusuri di internet, masyarakat akan tahu tokoh-tokoh yang ikut menggagas KAMI memang melihat apa pun yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu salah.
"Kalau menurut saya, nama-nama yang menjadi motor gerakan mudah dirunut dari jejak digital dan apa sebenarnya yang mendasari sikap mereka, yang terkesan selalu melihat Jokowi selalu salah," ujar Ari kepada jpnn.com.
BACA JUGA: KAMI Mau Menyelamatkan Negara? Ari: Jadilah Sukarelawan di Wisma Atlet
Dosen di Universitas Indonesia ini lantas mengingatkan semua pihak tidak mudah mengatasnamakan rakyat. Sebab, bisa jagi klaim itu malah menjadi bumerang.
Ari menegaskan, masyarakat belum tentu bersimpati dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan rakyat.
BACA JUGA: Media Aussie Sebut Jenderal Gatot Ngebet Jadi Presiden
"Terlepas dari persoalan kegagalan dalam pencalonan pilpres kemarin, tidak mendapatkan jabatan atau motif kekecewaan yang lain, yang jelas jangan selalu melabeli gerakan dengan mengatasnamakan rakyat," ucapnya.
Pembimbing program doktoral di Universitas Padjajaran itu menambahkan, jika KAMI merasa punya banyak pendukung, sebaiknya jadi partai politik. Di pemilu pula nanti rakyat akan tahu seberapa kuat dukungan untuk gerakan yang diinisiasi Din Syamsuddin Cs itu.
"Saya kira ini penting, apalagi yang menjadi deklarator KAMI berada di kubu yang berseberangan dengan Jokowi. Saya kira itu hal yang tidak terbantahkan," pungkas Ari.(gir/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang