Tidak perlu antre, para pemilih datang langsung bisa menggunakan hak suaranya. Bahkan, ada selang beberapa menit antara satu pemilih dengan pemilih berikutnya, di jam yang diperkirakan padat antre itu.
Pengamat politik dari Carta Politika, Yunarto Wijaya, juga mengaku mendengar kabar bahwa pencoblosan putaran kedua ini relatif sepi, setidaknya dibanding pada putaran pertama.
Menurutnya, pemicu kondisi ini bukan karena banyaknya warga DKI yang memilih melancong, ke puncak Bogor misalnya, dibanding menggunakan hak pilihnya. Disinyalir sebagian warga DKI memanfaatkan libur hari pencoblosan ini untuk plesiran, hingga hari Minggu (23/9) mendatang. Jumat dianggap hari kejepit dan sekalian cuti kerja.
Dikatakan Toto, panggilan akrabnya, sepinya TPS bukan karena long weekend itu. "Tapi ini lebih disebabkan golput administratif, yakni karena banyak yang tidak masuk dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap), bukan karena long weekend," ujar Toto, dalam sebuah dialog di sebuah TV swasta. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Disambut Histeris Pendukungnya di TPS Karang Anyar
Redaktur : Tim Redaksi