jpnn.com, JAKARTA - Kader HMI Oktaria resmi mengembalikan formulir pendaftaran Bakal Calon Ketua Umum PB HMI periode 2023-2025. Dia sudah melengkapi beberapa berkas persyaratan yang telah diatur Kongres XXXII HMI.
Oktaria mengatakan berkaca pada agenda-agenda kongres sebelumnya, keterikatan para kandidat dengan pihak-pihak luar HMI sangat kuat.
BACA JUGA: Ketua PB HMI Didemo Anggotanya, Raihan Ariatama Dianggap Mendukung Politik Dinasti
Dia menilai internal PB HMI menjadi tidak kondusif dan kerap kali muncul perselisihan sesama pengurus.
"Bahkan mirisnya, kepemimpinan PB HMI hari ini, yang menunjukkan sikap apatis terhadap isu-isu sentral kemanusiaan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (1/11).
BACA JUGA: Maju Pemilihan Ketum HMI, Ikram Pelesa Bertekad Benahi Organisasi
Menurut Oktaria, kongres yang ideal adalah yang diselenggaran murni dan suci, berjalan apa adanya, tempat bertukar gagasan yang substansial terutama menyangkut konstitusi dan arah perkaderan HMI ke depan. Hasil Kongres harus memuat kejelasan dan hal-hal yang diinginkan.
"Jangan sampai perdebatan di kongres hanya berada pada titik pencalonan dan lobi-lobi politik yang ujung-ujungnya oportunis. Kami mengharapkan adanya politik nilai, sebagaimana yang selalu dibawa oleh senior-senior kami terdahulu. Jangan sampai seperti Kongres di Surabaya, yang ternyata salah satu hasilnya mengubah posisi beberapa pasal di anggaran dasar tanpa argumentasi dan tanpa sosialisasi ke kader," kata Oktaria.
BACA JUGA: Ketua Umum HMI Cabang Raha Dorong dan Dukung Penuh KPK Berantas Korupsi
Dia mengharapkan kader HMI harus menanamkan sikap-sikap profetik. Dia menginginkan Kongres ke depan berjalan ideal, terutama bebas dari politik kepentingan semata.
"Para calon ketua umum PB HMI wajib melepaskan diri dari ikatan-ikatan pihak luar, sehingga kelak dalam menjalankan roda organisasi, independensi PB HMI tidak diobrak-abrik oleh kepentingan pihak luar yang turut andil memenangkan orang bersangkutan di momen Kongres," kata Oktaria.
Dia menilai bobroknya PB HMI berdampak pada struktur kepemimpinan di bawah, terutama pada komisariat.
"Perkaderan akan mandek dan jantung HMI akan berdetak dengan tidak teratur. Kami pernah melihat fenomena demikian, pada periodesasi PB HMI di tahun-tahun sebelumnya," jelas dia. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Diskusikan Masa Depan Bangsa Bareng Ratusan Alumni HMI
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga