Serahkan Pelaku Kekerasan, Menag Puji FPI

Sabtu, 18 Februari 2012 – 08:55 WIB
JAKARTA – Di balik aksinya yang disebut anarkis, ternyata anggota Front Pembela Islam (FPI) juga memiliki jiwa ksatria. Itu dibuktikan dari penyerahkan anggota FPI yang diduga sebagai pelaku pengrusakan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beberapa waktu lalu.

Sikap itu pun langsung menuai pujian Menteri Agama, Suryadharma Ali. Menteri memberikan nilai plus terhadap kejujuran para anggota FPI. “Harus diapresiasi oleh kita, kesungguhan FPI menuntaskan isu kekerasan yang ditudingkan pada organisasinya dengan menyerahkan pelaku pengrusakan kepada aparat kepolisian,” ujar Suryadharma Ali usai menerima rombongan FPI di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (17/2).

Rombongan FPI ke Kemenag dipimpin langsung oleh Ketua FPI, Habib Rizieq yang didampingi pula sejumlah tokoh organisasi Islam lainnya. Mereka datang untuk memberikan keterangan terkait desakan pembubaran ormas FPI tersebut.

Menteri Agama mengungkapkan isu pembubaran FPI memang terus meluas. Banyak pihak yang menginginkan itu terjadi. Karena secara umum pun masyarakat tidak mengetahui persoalan sesungguhnya yang terjadi. “Memang negara punya kewenangan untuk melakukan penataan terhadap semua ormas yang ada. Kewenangan itu termasuk pembekuan atau pun pembubaran ormas terkait,” ujar Ketua Umum PPP ini didampingi Sekjen Kemenag, Bahrul Hayat.

Menurutnya, pembubaran merupakan kewenangan Mendagri dan Menteri Hukum dan HAM. Sedangkan Kementerian Agama hanya memberikan pandangan dan pendapat atas situasi yang terjadi.

Dengan kedatangan FPI ini, sambung dia, dapat diketahui secara detil duduk persoalan yang terjadi saat FPI mendapat penolakan dari masyarakat Kalimantan Tengah. Informasi tersebut sekaligus menghapus isu-isu negatif yang diterima selama ini. “Memang FPI datang ke Kalimantan Tengah itu untuk dakwah. Menggelar peringatan Maulid Nabi. Tidak ada tujuan melakukan perlawanan dan sebagainya,” ungkap dia.

Berdasarkan penjelasan Habib Riziq, kata Menag, para petinggi FPI datang ke Kalteng karena untuk memenuhi undangan Bupati Kuala Kapuas, dalam rangka peringatan Maulid Nabi. Selain itu, memang ada agenda pelantikan pengurus FPI di provinsi yang dipimpin Teras Narang itu.

Namun begitu, Menag tak menampik ada anggota FPI yang melakukan aksi anarki. Itu terjadi di kantor Kemendagri beberapa waktu lalu. Hal seperti itulah yang seharusnya bias dihindari.

“Namun demikian, FPI dalam konteks organisasi, mencarikan pelakunya dan menyeret ke meja hukum. Tindakan ini perlu diapresiasi juga,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Menag mengihmbau masyarakat untuk tetap tenang dan kondusif. Sebab menurutnya, secara berangsur-angusr FPI sudah menunjukkan perubahan. Yakni, mulai bersikap lembut dalam menyampaikan dakwahnya. (rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Digojlok karena Pakai Baju Hijau

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler