BARCELONA - Barcelona pernah takluk 0-1 di kandang klub Yunani Panathinaikos dalam leg pertama perempat final Liga Champions musim 2001-2002. Tapi, dalam leg kedua di Nou Camp, Barca - sebutan Barcelona - berhasil membalikkan keadaan dengan menang 3-1.
Satu dekade berselang, situasi serupa dialami Barca dalam semifinal kontra Chelsea. Sang juara bertahan juga defisit 0-1. Apakah memori lawan Panathinaikos bakal mampu ditranformasi Barca saat menjamu Chelsea dini hari nanti (siaran langsung RCTI kickoff 01.45 WIB).
Suara-suara dari kubu Barca, tentu saja, mengatakan bisa. Entrenador Josep Guardiola memberi sinyal apabila dirinya akan mengusung skema superagresif mengingat untuk lolos, Barca butuh kemenangan minimal dua gol. Selain trisula Lionel Messi-Alexis Sanchez- Cesc Fabregas yang menjadi pilihan reguler musim ini, Pedro Rodriguez, Cristian Tello, hingga Ibrahim Afellay bisa menjadi solusi apabila serangan tuan rumah mengalami kebuntuan.
"Kami harus menyerang dan menyerang. Saya kira, kami kembali dituntut untuk menempatkan tujuh sampai delapan pemain sekaligus di area pertahanan lawan setelah apa yang terjadi di leg pertama," kata Alexis kepada Sport.
"Ketika Anda dalam situasi seperti kami, prioritas memang menyerang dibandingkan bertahan," sambung penyerang sayap asal Cile tersebut.
Alexis sekaligus membela strategi entrenador Barca Josep Guardiola yang dikritik pengamat sepak bola maupun media di Spanyol sebagai penyebab kekalahan 1-2 dari Real Madrid (21/4). Itu terkait dengan terlalu posesifnya Barca dalam menyerang sehingga melupakan sektor pertahanan.
Padahal, biasanya, Barca lebih sabar memainkan bola sebelum melakukan tusukan atau penetrasi. Perlu dicatat, Barca akan berada dalam situasi yang sangat sulit apabila Chelsea mampu mencetak gol lebih dulu di Nou Camp. "Pertahanan kami harus lebih baik lagi karena Chelsea memiliki serangan balik yang bagus," ucap kapten Barca Carles Puyol.
Jika tuan rumah fokus dengan daya gedor mereka, sebaliknya dengan Chelsea. Ketangguhan Chelsea dalam bertahan kembali harus dibuktikan sekalipun banyak dikritik karena cenderung memainkan negative football. Kemenangan Chelsea di leg pertama juga tak lepas dari faktor luck.
Pelatih interim Chelsea Robert Di Matteo jelas tidak terima dengan kritik yang dialamatkan kepada timnya. "Chelsea selalu bermain untuk menang dan terkadang hasil akhir lebih penting dibandingkan bagaimana cara meraihnya," ungkapnya kepada Sky Sports.
"Selama strategi kami menuai hasil positif, maka tidak ada salahnya. Kami pun memiliki keyakinan bakal mengalahkan Barca di kandangnya," ujar defender Chelsea Gary Cahill yang dalam leg pertama terpilih sebagai man of the match tersebut.
Jika kembali kalah dini hari nanti, berarti akan menjadi kekalahan ketiga beruntun Barca. Dan, kali terakhir Barca hat-trick kalah adalah sembilan tahun lalu. Yakni, ketika Barca diperdaya tiga kompatriotnya di ajang domestik mulai dari Valencia, Celta Vigo, dan Atletico Madrid. (dns)
Perkiraan pemain Barcelona v Chelsea
Barcelona (4-3-3) : 1-Valdes (g); 2-Alves, 3-Pique, 5-Puyol", 21-Adriano; 6-Xavi, 16-Busquets, 8-Iniesta; 4-Fabregas, 10-Messi, 9-Alexis
Pelatih : Josep Guardiola
Chelsea (4-2-3-1) : 1-Cech (g); 2-Ivanovic, 24-Cahill, 26-Terry, 3-Cole; 12-Mikel 16-Meireles; 7-Ramires, 8-Lampard, 10-Mata; 11-Drogba
Pelatih : Roberto Di Matteo
Stadion : Nou Camp
Wasit : Cuneyt Cakir (Turki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinasti Baru Dortmund
Redaktur : Tim Redaksi