jpnn.com - BAMAKO - Mali menyatakan negara tersebut dalam situasi darurat setelah serangan sekelompok pria bersenjata di hotel mewah di ibukota itu seminggu setelah teror di Paris.
Setelah insiden mengerikan dan menewaskan sedikitnya 27 orang itu, pemerintah Mali menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari mulai Sabtu (21/11) tadi.
BACA JUGA: Kakaknya Ditembak Mati, Ini Sumpah Adik Dalang Serangan Paris
Serangan itu diduga dilakukan oleh afiliasi Al-Qaeda yaitu kelompok Al-Murabitoun yang dipimpin oleh individu yang terkenal sebagai militan bermata satu, Mokhtar Belmokhtar.
Ia bagaimanapun berakhir setelah pasukan menyerbu hotel Radisson Blu di Bamako.
BACA JUGA: Sambil Teriak Allahu Akbar Hotel Mewah Itu Diserang, 170 Orang Ditawan
Serangan tersebut terjadi seminggu setelah serangan militan Negara Islam (ISIS) di Paris yang menewaskan 130 orang, kelompok yang sama dikatakan telah menyebabkan kecelakaan pesawat penumpang Rusia di Mesir beberapa minggu sebelum itu.
Susulan insiden tersebut, pemerintah Mali menyatakan periode darurat selama 10 hari dilakukan serentak di seluruh negara dimulai tengah malam Jumat dan mengumumkan tiga hari berkabung untuk memperingati korban yang terlibat. (AFP/ray/jpnn)
BACA JUGA: Wah... Wah... Ada Kondom Mengapung Di Dalam Minuman Ringan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Menyisakan Duka, Lokasi Serangan Paris akan Dibuka Kembali
Redaktur : Tim Redaksi