Serangan Siber Jadi Perhatian Serius Memasuki Era Mobil Terkoneksi

Minggu, 12 Januari 2020 – 03:01 WIB
Hacker. Ilustrasi: Daily Telegraph/Alamy

jpnn.com - Revolusi di dunia otomotif, di mana era mobil terkoneksi antara satu dengan yang lain, bahkan lingkungan sekitar, maka potensi serangan siber pun menjadi bahaya baru.

Perusahaan cybersecurity Israel, GuardKnox, menunjukkan adanya ancaman siber dalam simulasi mengemudi Formula 1 di Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, pekan ini.

BACA JUGA: Microsoft Berhasil Lumpuhkan Operasi Kelompok Hacker Korut

Saat memasuki mode swakemudi, salah seorang insinyur GuardKnox yang berperan sebagai peretas menyerang, dan setir tidak lagi dapat mengendalikan mobil yang melaju kencang.

Dalam kasus tersebut, pengemudi akan terjebak dalam skenario yang menurut para ahli keamanan siber bisa menjadi sangat nyata.

BACA JUGA: Mobil Swakemudi Itu Biasa! Nih Sudah Ada Motor Otonom

Model mobil yang dikemas dengan keping komputer, sensor, dan teknologi seluler dapat dimanfaatkan peretas untuk menyabotase sistem atau bahkan mengambil alih kontrol kemudi.

Peluang serangan siber meningkat seiring dengan tren swakemudi, mobil listrik yang berkomunikasi secara waktu nyata dengan cloud dan infrastruktur kota pintar.

BACA JUGA: Gambaran Mobil Masa Depan Mercedes-Benz, Terinspirasi Film Avatar

Kepala eksekutif GuardKnox, Moshe Shlisel, memberikan contoh seorang peretas yang dengan jarak jauh dapat mengendalikan sebuah truk tangki berisi bahan bakar untuk ditabrakkan ke sebuah gedung.

Keamanan siber telah menjadi bagian integral dari rekayasa kendaraan sebagai bagian dari upaya keselamatan kecelakaan, menurut mantan anggota Council for Automobile Cybersecurity, Henry Bzeih, yang berbicara di CES 2020.

“Konektivitas adalah alasan mengapa ini terjadi," kata Bzeih, dikutip dari AFP.

“Sekarang, semua elemen harus dirancang dengan mempertimbangkan keamanan siber,” lanjut dia.

Tahun lalu di Chicago, puluhan mobil mewah dicuri dengan meretas aplikasi Car2Go milik Daimler.

Lima tahun lalu, sebuah penelitian keamanan siber dari jarak jauh dapat mengambil alih kendali Jeep Cherokee dengan mengambil keuntungan dari kerentanan dalam sistem infotainment-nya, yang memicu penarikan kendaraan tersebut, demikian AFP. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler