Seribu Koperasi Tergolong Tidak Sehat

Kamis, 04 Oktober 2012 – 11:10 WIB
PEKANBARU-- Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Koperasi dan UMKM melakukan pemetaan koperasi di Riau. Ini dilakukan, karena masih ditemukan sekitar 28 persen koperasi yang tergolong tidak sehat dan perlu pembinaan.

 " Ya masih banyak koperasi yang perlu pembinaan. Untuk itu kita lakukan pemetaan keseluruh Kab/Kota se Riau agar pengawasan dapat maksimal," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Riau, Indra Bangsawan, Rabu (3/10).

Menurutnya, salah satu tujuan dari pemetaan adalah melihat koperasi yang tidak aktif salam menjalankan tugas dan peranannya. Dari hasil itu akan dilanjutkan pada pembinaan secara menyeluruh.

Saat ditanyakan mengenai angka pasti koperasi yang tidak sehat di Riau, Indra mengaku tidak mengetahui secara detail. Hanya saja, sebagai gambaran, koperasi yang tidak sehat mencapai 28 persen dari seluruh koperasi yang ada di bumi melayu lancang kuning.

" Secara keseluruhan jumlah koperasi mencapai 5013. Yang tidak aktif atau tergolong tidak sehat mencapai 28 persen atau diatas 1000. Angka ini yang akan kita update dari pemetaan," sambung Indra.

Dia khawatir jumlah tersebut dapat meningkat jika upaya pembinaan tidak dilakukan secara cepat. Untuk itu, koordinasi dan kerjasama Pemerintah Kabupaten/kota se Riau sangat diperlukan dalam mengoptimalkan peran koperasi di masyarakat.

Lebih jauh saat ditanyakan mengenai penyebab tidak aktifnya koperasi itu, dia menilai ada beberapa faktor yang menjadi alasannya. Seperti permasalahan diinternal pengurus hingga hubungan kerjasama dengan perusahaan yang terjadi tarik ulur.

Untuk itu, langkah pembinaan dilakukan dengan beberapa tahapan. " Pertama langkah kita adalah membina untuk aktif kembali. Yang kedua menggabungkan beberapa koperasi atau dalam konsep merger kerjasama," ulasnya.

Dia menambahkan, jika kedua langkah yang ditempuh itu juga tidak memperlihatkan hasil positif. Maka, Diskop Riau akan berkoordinasi bersama pihak terkait untuk menutup dan mencabut izin koperasi itu. " Ya untuk menutup memang menjadi langkah akhir stelah proses pembinaan," imbuh Mantan Kepala Biro Perlengkapan itu.(rio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menpera: Perumahan Sektor Penting

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler