jpnn.com - BALIKPAPAN - Diterjang cuaca ekstrem Rabu (7/8), Balikpapan nyaris lumpuh. Hujan deras sejak pagi hingga menjelang siang kemarin mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Sekitar seribu rumah di empat kelurahan Kota Minyak pun terendam.
Tak hanya di darat, cuaca ekstrem juga membuat repot di angkasa. Sebuah helikopter Bell 206 LI harus mendarat darurat di kawasan Tangki I, Kompleks Perumahan Pertamina, Balikpapan Utara. Pantauan Kaltim Post (JPNN Group), banjir terparah berada di kawasan jembatan PDAM, Jalan M.T. Haryono, hingga depan Masjid Sahibussalim.
BACA JUGA: Di Hari Lebaran, Empat Rumah Hangus Terbakar
Kendaraan yang menuju dan dari Balikpapan Baru-Damai terhambat. Nasib serupa dialami warga yang ingin berobat ke Siloam Hospitals. Sebagian besar kendaraan akhirnya memutar lewat Jalan Marsma Iswahyudi maupun Jalan DI Panjaitan-Jalan AMD Sungai Ampal.
"Jalan mulai tergenang sekitar pukul 10.00 Wita. Awalnya hujan biasa, tapi lama-kelamaan intensitas air meningkat," kata Andi, warga yang kebetulan melintas. Dia menyatakan sebenarnya hendak ke Perumahan Telkom, namun dibatalkan karena khawatir sepeda motornya mogok.
BACA JUGA: Puncak Arus Balik Diprediksi Sabtu-Minggu
Banjir melanda banyak tempat. Di Perumahan Balikpapan Baru, dekat Sungai Ampal, luapan air membuat warga mengungsi. Ketinggian air di sana mencapai 1 meter. "Hujan sangat deras. Air di Sungai Ampal cepat meninggi," terang seorang warga.
Di Sepinggan, RT 17, seorang ibu muda mengungkapkan kesedihan. Saat hendak membuat buras (penganan mirip lemper berbahan beras ketan dicampur santan dan dibungkus daun pisang), tiba-tiba dapurnya kebanjiran. Dandang, panci, tabung gas "menari-nari" di atas air. Niat menyantap buras saat Lebaran pun lekas dikubur.
BACA JUGA: Kantor Gubernur NTT Dilalap Api
Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Balikpapan melansir beberapa titik yang tergenang pada H-1 Idul Fitri. Di antaranya, Jalan M.T. Haryono di bawah RSUD Kanujoso, Tumaritis, Jalan Beller, Tugu Adipura. Kemudian, di simpang Gunung Malang (Jalan A. Yani-Sutoyo), Perumahan Balikpapan Baru, Perum Wika, Muara Rapak, Perum Graha Indah, Perum BDS, Perum Kantor Pos, RSS Damai III, Korpri, Sepinggan Dalam, Sepinggan Luar, Depan Lanud, dan Manggar Sari.
Kabid Penanggulangan Bencana dan Pemulihan BPBK Balikpapan Saparudin mengatakan, hingga pukul 17.00 Wita kemarin, air di beberapa daerah di hulu sungai sudah surut. Sementara itu, air di hilir seperti Jalan M.T. Haryono dan Jalan Beller belum juga surut. "Air lambat surut karena laut sedang pasang," terang Saparudin.
Tim BPBK dibantu Kodam, Polairud, dan Basarnas menurunkan perahu karet. Semua perahu dikerahkan untuk evakuasi di Jalan Beller. Mereka dibantu mobil derek dishub, relawan 4x4 Rescue, Orari, RAPI, Banda, dinas kesehatan, dan Palang Merah Indonesia.
Saparudin menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, banjir setidaknya merendam seribu rumah di empat kelurahan. Di Kelurahan Damai yang terendam sekitar 500 rumah, Kelurahan Damai Baru 150 rumah, Kelurahan Damai Bahagia 200 rumah, dan Kelurahan Sungai Nangka 150 rumah.
"Kami terus meningkatkan kewaspadaan saat Lebaran. Begitu hujan, semua anggota menyebar untuk memantau," jelasnya.
Prakirawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Samriyanto mengatakan bahwa hujan yang mengguyur Kota Minyak pada Rabu (7/8) termasuk kategori sangat lebat. "Dari alat kami terpantau hujan mulai pukul 07.30 Wita. Setengah jam kemudian, takaran menunjukkan curah hujan 1,6 milimeter," terangnya.
Hujan mencapai puncaknya pada pukul 08.00-11.00 Wita dengan intensitas 88 milimeter. BMKG mencatat, hujan baru berhenti pukul 12.42 Wita. Total curah hujan mencapai 91,2 milimeter. "Itu sangat lebat. Untungnya, tidak disertai angin kencang," tambahnya. Dia mengatakan, masih ada peluang hujan lebat pada hari berikutnya. (ede/*/rsh/aim/tom/fel/k1/c6/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zakat Jajaran Pemkot Bandung Capai Setengah Miliar
Redaktur : Tim Redaksi