SEUNUDDON - Sekitar seribuan nelayan tradisional, Pantai Seunuddon, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara terjebak ombak dan angin kencang di laut lepas kawasan setempat.
Ombak dan angin kencang tersebut terjadi, Kamis (13/6), sekira pukul 12.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB sehingga dikabarkan belum ada satupun boat mereka yang mencapai daratan.
“Para keluarga nelayan sangat khawatir dengan keselamatan mereka, sebab saat ini angin sangat kencang di laut lepas, sehingga menimbulkan ombak yang cukup besar,”ucap Amir Yusuf, Panglima Laot Seunuddon, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), kemarin.
Keluarga para nelayan hanya bisa pasrah dan menunggu kepulangan nelayan tersebut di pinggir pantai dengan harapan mereka bisa selamat. Biasanya, jika cuaca di laut lepas tidak buruk, maka para nelayan tradisional itu, sekira pukul 13.00 wib atau Pukul 14.00 wib mereka sudah pulang.
Namun, akibat cuaca buruk dan ombak yang cukup besar, sehingga membuat para nelayan itu belum ada satupun yang pulang. Amir memang mengakui, saat ini cuaca di laut sangat tidak mendukung untuk para nelayan tradisional mencari ikan.
Tapi, katanya lagi, walaupun nyawa menjadi taruhan, dengan terpaksa pula, para nelayan itu mau tidak mau harus mencari ikan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kita akui saat ini cuacanya memang tidak mendukung untuk melaut. Tetapi, jika mereka tidak melaut, maka mereka mau makan apa. Saat ini, pihak kita sedang menunggu kepulangan mereka, bila tidak pulang juga, maka pihak kita akan mencari bantuan untuk melacak keberadaan mereka. Kita berharap, agar para nalayan ini bisa pulang dengan selamat,” harap Amir Yusuf.
Amatan Rakyat Aceh, tak hanya di laut saja yang anginnya kencang, tetapi juga terjadi di daratan. Seperti halnya terjadi di Kota Lhoksukon, sekira pukul 14.22 WIB angin kencang melanda kawasan Lhoksukon, sampah dan debu ikut diterbangkan angin dan menabrak wajah warga yang berada di lokasi terbuka.(mag-46)
Ombak dan angin kencang tersebut terjadi, Kamis (13/6), sekira pukul 12.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB sehingga dikabarkan belum ada satupun boat mereka yang mencapai daratan.
“Para keluarga nelayan sangat khawatir dengan keselamatan mereka, sebab saat ini angin sangat kencang di laut lepas, sehingga menimbulkan ombak yang cukup besar,”ucap Amir Yusuf, Panglima Laot Seunuddon, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), kemarin.
Keluarga para nelayan hanya bisa pasrah dan menunggu kepulangan nelayan tersebut di pinggir pantai dengan harapan mereka bisa selamat. Biasanya, jika cuaca di laut lepas tidak buruk, maka para nelayan tradisional itu, sekira pukul 13.00 wib atau Pukul 14.00 wib mereka sudah pulang.
Namun, akibat cuaca buruk dan ombak yang cukup besar, sehingga membuat para nelayan itu belum ada satupun yang pulang. Amir memang mengakui, saat ini cuaca di laut sangat tidak mendukung untuk para nelayan tradisional mencari ikan.
Tapi, katanya lagi, walaupun nyawa menjadi taruhan, dengan terpaksa pula, para nelayan itu mau tidak mau harus mencari ikan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Kita akui saat ini cuacanya memang tidak mendukung untuk melaut. Tetapi, jika mereka tidak melaut, maka mereka mau makan apa. Saat ini, pihak kita sedang menunggu kepulangan mereka, bila tidak pulang juga, maka pihak kita akan mencari bantuan untuk melacak keberadaan mereka. Kita berharap, agar para nalayan ini bisa pulang dengan selamat,” harap Amir Yusuf.
Amatan Rakyat Aceh, tak hanya di laut saja yang anginnya kencang, tetapi juga terjadi di daratan. Seperti halnya terjadi di Kota Lhoksukon, sekira pukul 14.22 WIB angin kencang melanda kawasan Lhoksukon, sampah dan debu ikut diterbangkan angin dan menabrak wajah warga yang berada di lokasi terbuka.(mag-46)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tengah Malam, Tasik Diguncang Gempa
Redaktur : Tim Redaksi