Serikat Pekerja Pegadaian Menolak Rencana Akuisisi Holding

Rabu, 02 Desember 2020 – 13:22 WIB
Serikat Pekerja (SP) Pegadaian menolak rencana akuisisi holding. Foto dok SP Pegadaian

jpnn.com, JAKARTA - Serikat Pekerja (SP) PT. Pegadaian Persero mendukung penuh terkait rencana keinginan pemerintah untuk melakukan sinergi Ultra Mikro.

Namun, SP Pengadaian tegas menolak rencana pencaplokan dengan skema holding dan akuisisi yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk.

BACA JUGA: Dikritik Richard Kyle Hingga Warganet, Baim Wong Hapus Postingan di Instagram

Ketua Umum SP Pegadaian, Ketut Suhardiono menuturkan karyawan PT Pegadaian merasa resah dengan adanya pernyataan sikap yang berawal dari berita tentang pencaplokan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) oleh BRI pada 13 November 2020 lalu.

Dan mensikapi berita tersebut, pada Musyawarah Nasional (Munas) Serikat Pekerja PT. Pegadaian Persero beberapa waktu lalu (25/11), di Hotel Best Western Solo Baru, Sukoharjo, menghasilkan kata sepakat untuk tidak sepakat mengenai wacana holding atau akuisisi dari BRI pada PT. Pegadaian.

BACA JUGA: Kinerja Moncer di Kala Pandemi, Pegadaian Raih 3 Penghargaan BUMN Award

"Kami Serikat Pekerja Pegadaian mendukung sinergi Ultra Mikro yang diwacanakan BUMN. Kami menilai Pegadaian adalah perusahaan yang sehat jadi dengan tegas kami menolak holding dan akuisisi. Dan sebagai perwakilan teman-teman secara resmi, kami diminta untuk menyampaikan pernyataan sikap, Meski belum ada pernyataan resmi, namun karena wacana ini disampaikan presiden, kami sepakat untuk tidak sepakat soal rencana pencaplokan dengan skema holding dan akuisisi," ucap Ketut.

Soal eksistensi Pegadaian sejak 1901 sebagai perusahaan telah banyak memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

BACA JUGA: Lihat Dul Jaelani Kecup Kening Tissa Biani, Didi Riyadi Ngomong Begini

Selain itu, juga layanan (produk) yang dimiliki Pegadaian itu sangat spesifik dengan kultur nasabah yang berbeda.

Diketahui, basis produk Pegadaian adalah Layanan Syariah dan Konven/Gadai. Pegadaian melayani seluruh lapisan masyarakat sampai dengan wong cilik atau pelosok desa.

“Kami menyampaikan aspirasi Serikat Pekerja Pegadaian dari seluruh Indonesia, menyatakan sikap menolak Rencana Pencaplokan dengan skema Holding dan Akuisisi. Penolakan ini bukan tanpa pertimbangan. Pegadaian tumbuh sebagai perusahaan yang sehat hingga saat ini. Dalam prosesnya, holding haruslah benar. Dan dipastikan tidak ada BUMN yang tidak baik di dalamnya yang bisa menjadi beban BUMN yang baik,” tegas Ketut.

Dalam munas SP Pegadaian 2020 ini ada dua keputusan yakni pemilihan Ketua dan Sekjen SP Pegadaian dan pernyataan sikap bahwa sepakat untuk tidak sepakat.

Ketut  Suhardiono dan Rosyid Hamidi yang dalam Munas ini terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekjen SP Pegadaian periode 2020-2024 mengungkapkan hasil Munas ini akan dibawa pada direksi PT Pegadaian.

"Kami tidak setuju soal skema holding atau akuisisi karena Pegadaian perusahaan yang sehat dan tidak pernah rugi. Ini adalah langkah awal untuk kemudian akan kami bawa hasil Munas ini kepada direksi PT. Pegadaian," tutup Ketut.(IKL/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler