’’Sekarang lebih banyak yang mau jodohin nih. Semua orang,’’ katanya ketika ditemui dalam peluncuran Mindtalk.com di Prive, Jakarta, Rabu malam (14/11).
Saking banyaknya teman yang menawarkan ingin menjodohkan, Terry sampai bingung. ’’Mereka sih niatnya baik. Tapi, boleh nggak kalau saya cari sendiri,’’ lanjutnya lalu tertawa.
Setelah gagal berumah tangga, Terry memang jadi sangat selektif memilih pasangan. Dia tidak mau hal yang sama terulang kelak. Dulu dia tidak punya kriteria khusus dalam memilih pasangan. Sekarang, kata Terry, kriteria itu sangat banyak. Harus baik iman, baik hati, sayang, dan banyak lagi kriteria lainnya.
Selain semua itu, ada dua syarat penting. Yaitu, mau bekerja dan bertanggung jawab. Percuma kaya jika tidak mau menafkahi pasangannya. ’’Kaya tapi nggak mau nafkahin, sama saja bohong. Pokoknya, saya mau yang kerja, nggak nyakitin, dan nggak bikin nangis,’’ tegasnya.
Masalah tampang atau profesi bukan prioritas. Karena pernah gagal, Terry pun tahu diri untuk tidak berharap mendapat pria single. Melihat pria single, dia mengaku agak tidak percaya diri. ’’Pedeku berkurang. Saya pernah gagal. Kalau dapat single tapi pernah punya pengalaman seperti saya sih nggak apa-apa,’’ ujar perempuan 32 tahun tersebut.
Dia lebih suka dengan pria yang berusia 35 ke atas. Dapat duda pun, dia menyatakan tidak masalah. Sekarang dia hanya ingin bisa move on. Lepas dari masa lalu dan kegagalan, lantas menyongsong masa depan.
Bahkan, Terry sama sekali tidak mau mendengar kabar apa pun soal mantan. Mereka terakhir berkomunikasi pada Oktober tahun lalu. Lucunya, mantan suaminya sekarang punya pacar lagi dan namanya sama, Terry. ’’Iya dikasih tahu teman-teman. Saya sudah tidak ada rasa apa-apa,’’ ungkapnya. (jan/c5/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Katie Holmes Terjebak Bayangan Tom Cruise
Redaktur : Tim Redaksi