Sering Konsumsi Kopi Instan? Ini Bahayanya

Senin, 03 Desember 2018 – 09:31 WIB
Minum kopi. Foto: Gstockstudio/123rf

jpnn.com - Kopi instan merupakan versi bubuk dan larut air dari kopi reguler. Untuk membuatnya, Anda cukup menambahkan beberapa sendok bubuk kopi instan ke dalam gelas serta air hangat.

Karena proses pengolahannya, sebagian orang tidak menganggapnya sebagai “kopi asli”. Lalu, apakah sering minum kopi instan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan seseorang?

BACA JUGA: Gemar Minum Kopi Bisa Pengaruhi Kondisi Kulit?

Jawabannya, ya. Ingatlah bahwa kopi instan sebelum menjadi bubuk merupakan kopi cair yang sudah diseduh. Dalam kata lain, ketika Anda menambahkan air terhadap bubuk kopi, itu merupakan kedua kalinya kopi tersebut diencerkan.

Konsumsi kopi berlebih yang berarti minum 7 gelas atau lebih per harinya, bisa memicu perilaku lekas marah, dada berdebar, insomnia, dan halusinasi.

BACA JUGA: Ini yang Harus Dilakukan Bila Terlalu Banyak Minum Kopi

Orang dengan gangguan panik serta gangguan kecemasan sosial juga harus waspada, karena mereka lebih mudah terkena efek kafein sehingga merasa gelisah. Berikut gangguan kesehatan lainnya akibat terlalu banyak mengonsumsi kopi instan:

Mengganggu penyerapan zat besi

BACA JUGA: Benarkah Minum Kopi Bisa Melindungi Otak?

Ternyata, kopi instan yang dikonsumsi saat atau satu jam setelah makan menyebabkan penurunan zat besi yang seharusnya dicerna oleh usus, secara signifikan. Mekanisme ini lebih besar dampaknya ketika jumlah kafein dalam kopi instan tersebut termasuk tinggi. Namun, hal ini tidak terjadi jika kopi instan dikonsumsi satu jam sebelum makan.

Berbahaya untuk ibu hamil

Minum kopi, baik kopi instan maupun kopi regular, tidak disarankan untuk ibu hamil. Dibandingkan tubuh Anda, tubuh janin yang masih berkembang memerlukan waktu lebih untuk memproses kafein tersebut. Akibatnya, janin akan terkena efek kafein yang lebih lama dari ibunya.

Memengaruhi sistem saraf

Cara kopi instan diproses menyebabkan terbentuknya akrilamid. Paparan akrilamid berhubungan dengan neurotoksisitas (berdampak buruk pada sistem saraf). Sementara akrilamid dalam makanan terbukti memicu pertumbuhan sel kanker pada studi menggunakan hewan percobaan. Meski begitu, hubungannya dengan kanker pada manusia belum bisa dikonfirmasi karena masih belum cukup bukti.

Selain itu, jumlah akrilamid yang terpapar setiap harinya lewat diet maupun kopi sangatlah rendah dibandingkan dengan dosis yang diketahui berbahaya. Sehingga, mengonsumsi kopi instan tidak seharusnya membuat Anda khawatir akibat paparan akrilamid.

Harus dibatasi pada pengidap hiperoksaluria

Di samping akrilamid, kopi instan juga mengandung oksalat. Oksalat merupakan asam organik yang ditemukan pada tumbuhan, hewan, serta manusia. Pada orang yang mengidap penyakit hiperoksaluria, mereka memiliki oksalat berlebih pada urine sehingga dilarang untuk sering-sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung oksalat.

Keuntungan dari kopi instan sendiri adalah harganya yang lebih murah dan praktis untuk orang yang mobile. Kopi instan juga mengandung kafein lebih rendah dan memiliki banyak variasi.

Namun, bagi sebagian orang, rasa kopi instan kurang 'nendang' karena kafein yang lebih rendah dibanding kopi regular. Selain itu, kopi instan mengandung akrilamid lebih tinggi dibandingkan kopi regular, serta mengandung pemanis dan creamer buatan sehingga lebih tinggi kalori.

Bagi sebagian orang, minum kopi instan memang lebih praktis. Namun ada bahaya yang harus diperhatikan dari kebiasaan mengonsumsi kopi jenis ini.

Jika kopi instan dikonsumsi pada porsi dan waktu yang tidak tepat bisa menyebabkan turunnya penyerapan zat besi, naiknya berat badan, hingga memicu rasa cemas. Jika Anda penyuka kopi instan, minumlah dalam jumlah yang tidak berlebihan.(RS/ RVS/klikdokter)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 6 Tanda Anda Terlalu Banyak Minum Kopi


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler