MENURUT sebuah studi terbaru, pria Perancis ternyata tidak memiliki banyak sperma.
Para peneliti menemukan bahwa antara tahun 1989 dan 2005, jumlah sperma pria Perancis dalam satu milimiter turun dari 74 juta menjadi sekitar 50 juta, atau sekitar 32 persen.
"Sebenarnya jumlah itu masih dalam kisaran normal, tetapi jika jumlah ini terus mengalami penurunan. Tentunya akan sangat berbahaya," kata presiden Society for Male Reproduction and Urology di Birmingham, Grace Centola, seperti yang dilansir laman VITALS. NBC news, Rabu (22/5).
Jadi, sebenarnya apa yang menyebabkan penurunan jumlah sperma ini?
Dr Joëlle Le Moal, penulis utama studi tersebut dari Institut de veille Sanitaire di Perancis, mengatakan, teknologi modern seperti laptop mungkin mampu merusak sperma. Selain itu, paparan bahan kimia yang berbahaya juga dapat menurunkan jumlah sperma.
"Saya pikir penyebab penurunan jumlah sperma adalah kombinasi dari banyak hal, baik faktor lingkungan dan pola makan," pungkasnya. (fny/jpnn)
Para peneliti menemukan bahwa antara tahun 1989 dan 2005, jumlah sperma pria Perancis dalam satu milimiter turun dari 74 juta menjadi sekitar 50 juta, atau sekitar 32 persen.
"Sebenarnya jumlah itu masih dalam kisaran normal, tetapi jika jumlah ini terus mengalami penurunan. Tentunya akan sangat berbahaya," kata presiden Society for Male Reproduction and Urology di Birmingham, Grace Centola, seperti yang dilansir laman VITALS. NBC news, Rabu (22/5).
Jadi, sebenarnya apa yang menyebabkan penurunan jumlah sperma ini?
Dr Joëlle Le Moal, penulis utama studi tersebut dari Institut de veille Sanitaire di Perancis, mengatakan, teknologi modern seperti laptop mungkin mampu merusak sperma. Selain itu, paparan bahan kimia yang berbahaya juga dapat menurunkan jumlah sperma.
"Saya pikir penyebab penurunan jumlah sperma adalah kombinasi dari banyak hal, baik faktor lingkungan dan pola makan," pungkasnya. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Mudah Gaet Pria, Kenakan Gaun Warna Merah
Redaktur : Tim Redaksi