Sering Sasaran Penyelundupan, Mendag: Kepri Tak Boleh Impor Beras

Kamis, 19 Maret 2015 – 14:00 WIB
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (baju putih) bersama rombongan, saat memeriksa beras impor illegal yang ditangkap jajaran kapal patroli Bea dan Cukai, kemarin. f.sandy/batampos/jpnn.com

jpnn.com - KARIMUN - Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel mengatakan bahwa Provinsi Kepri, daerah yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia dilarang mengimpor beras. Ia menegaskannya bahwa pemerintah pusat telah menutup impor beras ke daerah yang sering sasaran penyelundupan tersebut.

"Jadi, sudah sama-sama tahu kalau impor beras itu dilarang dan ditutup. Sehingga, jika Kepri kekurangan pasokan beras, langsung bisa dilaporkan ke pemerintah dan nanti Bulog akan mencarikan solusinya," jelas Rahmat Gobel di Tanjungbalai Karimun, Rabu (18/3).

BACA JUGA: Batu Akik Ini Katanya Pemberian Bung Karno, Siap Dijual

Ia yang didampingi Dirjen Bea dan Cukai (BC) Agung Kuswandono menegaskan pernyataan tersebut saat meninjau Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kepri).

Menurutnya, mendatangkan beras dari negara tetangga ke Kepri untuk mengatasi kekurangan pasokan beras bukan hal yang tepat.

BACA JUGA: Bagus tuh...PNS Diwajibkan Pakai Batu Akik

"Apa pun alasannya ilegal tetap ilegal, tidak bisa dilegalkan," tekan Rahmat Gobel.

Ia juga mengatakan, kondisi geografis tidak bisa dijadikan alasan dan pengecualian. Karena yang nantinya diuntungkan adalah para penyelundup. Selain itu, tidak ada yang bisa menjamin jika impor beras diperbolehkan ke daerah ini, tidak akan merembes atau keluar ke daerah lain.

BACA JUGA: Truk Nyemplung Parit, Supir dan Kernet Terjepit

"Untuk ribuan karung beras yang diimpor secara ilegal dan telah ditangkap oleh kapal-kapal patroli BC, saya akan usulkan untuk dirampas," kata Gobel.

Beras rampasan ini, lanjut Gobel, nantinya bisa diserahkan kepada Bulog untuk selanjutnya didistribusikan.

"Mengingat Bulog yang ada di Karimun contohnya hanya menyediakan raskin. Hal ini diberitahukan dulu ke Bulog Pusat dan nanti akan ditindaklanjuti. Untuk Kepri saya minta gubernurnya agar segera berkoordinasi dengan kita dan Bulog," tambah Rahmat kepada Sekda Karimun, TS Arief Fadillah yang ikut mendampingi.

Sekda Karimun, TS Arief Fadillah, menyebutkan kondisi Karimun jauh dari Pulau Jawa sebagai pemasok beras menjadi kendala memenuhi kebutuhan beras di daerah ini.

"Yang terpenting bagi masyarakat kita adalah ketersediaan beras, dan harganya murah. Tentang saran dari Pak Menteri tadi akan segera saya sampaikan ke pimpinan kita di Karimun dan tentunya Pak Gubernur Kepri," ungkapnya. (san/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sembarangan Gunakan Batu Akik Berlafadz Allah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler