jpnn.com, SULTENG - Empat pelaku penyebaran hoaks terkait informasi gempa bumi di sejumlah wilayah di Indonesia dibekuk. Keempat tersangka itu adalah EW, JA, UUF, dan BK yang ditangkap di lokasi berbeda.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, EW ditangkap di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada 28 September 2018. Lalu, JA ditangkap di Batam, Kepulauan Riau pada 30 September 2018.
BACA JUGA: PMI DKI Kirim Relawan ke Lokasi Bencana Sulteng
"Ketiga UUF ditangkap di Sidoarjo, Jawa Timur tanggal 2 Oktober kemarin, dan satu lagi BK di Manado juga tanggal 2 Oktober," kata Setyo di Mabes Polri, Rabu (3/10).
Setyo memaparkan, keempat tersangka itu merupakan pemilik 14 akun yang sering menyebarkan hoaks soal gempa melalui media sosial.
BACA JUGA: Menko PMK Dampingi Presiden Kunjungi Korban Bencana Sulteng
“Untuk, EW ditangkap lantaran menyebarkan hoaks soal gempa yang perlu diwaspadai terutama di Pulau Sumbawa,” kata Setyo.
Sementara tersangka JA ditangkap terkait hoaks jasad korban gempa di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Tersangka UUF dan BK ditangkap terkait hoax gempa dan tsunami dahsyat yang akan menimpa Pulau Jawa.
BACA JUGA: Oso Pimpin Doa untuk Korban Gempa di Sulteng
"Kabar hoaks ini sudah dibantah oleh BNPB, karena tidak ada satu ahli pun yang bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa," ucap Setyo.
Polisi saat ini masih terus melakukan pengembangan dan mengusut motif penyebaran kabar bohong tersebut. Setyo mengatakan, hoax yang disebarkan oleh para tersangka telah menimbulkan ketakutan di masyarakat.
Setyo mengingatkan, masyarakat agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang berkembang di media sosial. Dia juga meminta agar masyarakat tidak ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Dari BMKG dan BNPB menyatkan tidak ada satu ahli pun yang bisa memprediksi kapan akan terjadi. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak was-was, takut, dan gelisah dengan berita yang beredar,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TelkomGroup Sediakan Wifi Gratis untuk 157 Lokasi Sulteng
Redaktur : Tim Redaksi