jpnn.com - MAKASSAR - Sering Terjadi Teror Mengerikan, MUI Sulsel Keluarkan Maklumat, Ini Isinya.
Marak aksi teror menggunakan senjata tajam berupa panah di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan mendapat perhatian serius dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel.
BACA JUGA: Kombes Budhi Ungkap Fakta soal Ratusan Anak Panah di Batalyon 120 Makassar, Lihat
MUI Sulsel memandang aksi teror itu sangat menganggu dan meresahkan masyarakat yang tengah beraktivitas.
MUI Sulsel pun mengeluarkan maklumat perihal teror tersebut.
BACA JUGA: Kompol Syahrul dan Bripda Ilham Terkena Panah, Menancap di Kening
Terdapat tiga poin maklumat MUI Sulsel, yakni:
1. Haram memproduksi, membawa dan menggunakan senjata tajam, busur panah dan sejenisnya untuk meneror dan melukai orang lain
BACA JUGA: Acara Adat Berujung Saling Panah, Banjir Darah
2. Meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan aparat penegak hukum untuk mencegah dan menindak tegas orang yang memproduksi, membawa dan menggunakan senjata tajam busur panah dan sejenisnya untuk meneror orang lain.
3. Mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitarnya.
Teror Sudah Menimbulkan Korban Jiwa
Sekretaris Umum (Sekum) MUI Sulsel Muammar Bakry mengatakan aksi teror kerap terjadi di sejumlah wilayah di Sulsel, seperti Makassar, Gowa, dan Maros.
Akibat teror yang dilakukan kelompok tertentu sangat meresahkan dan menakuti masyarakat.
"Teror yang terjadi sangat menakuti masyarakat. Bahkan mengakibatkan korban jiwa, luka cacat dan kerugian materi," kata Muammar Bakry, Sabtu (29/11).
Pihaknya meminta kepada aparat kepolisian agar memberikan efek jera kepada para pelaku pembusuran.
"Mudah-mudahan aparat memberikan hukuman berat kepada para pelaku."
"Sebab jika mereka keluar penjara maka bisa berulah lagi," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Sulsel Prof Najamudin mengungkapkan perlu adanya kerja sama yang baik dari semua pihak dalam menangani para anak, remaja hingga dewasa yang terlibat dalam aksi teror dan perang kelompok.
"Perlu adanya kerja sama dari semua pihak, seperti orang tua, kepala lingkungan, camat, kepolisian hingga pemerintah untuk memberikan pemahaman," terangnya.
MUI Sulsel berharap maklum ini dapat menjadi pedoman kepada pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. (mcr29/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : M. Srahlin Rifaid