Serka Dini Mitasari, Srikandi Atlet Sepak Takraw Berbaju Loreng

Senin, 07 Oktober 2024 – 17:03 WIB
Serka (K) Dini Mitasari, atlet sepak takraw Indonesia. FOTO: Dokumen untuk JPNN.com

jpnn.com, JAWA TENGAH - Tak pernah terbayangkan dari benak Dini Mitasari menjadi atlet sekaligus prajurit TNI Angkatan Darat. Meskipun menjadi tentara adalah cita-cita, tetapi cara bergabung sebagai abdi negara tidak terduga.

Dini merupakan prajurit TNI dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) yang berpangkat sersan kepala atau serka.

BACA JUGA: Timnas Sepak Takraw Indonesia Tembus Final Kejuaraan Dunia, Ini Harapan Prof Husain Syam

Dia bergabung dalam dunia militer melalui jalur prestasi pada 2015 lalu.

Sembilan tahun silam, dia memutuskan masuk ke Sekolah Calon Bintara (Secaba) setelah mendapat penghargaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas prestasi dalam pertandingan sepak takraw tingkat internasional.

BACA JUGA: 24 Atlet Sepak Takraw Indonesia Bersaing di Kejuaraan Dunia, Ini Targetnya

"Kebetulan momen pas saya mendapatkan reward dari Bapak Presiden Jokowi untuk masuk di Bintara Angkatan Darat jalur atlet," kata Dini, kepada JPNN.com, Senin (7/10).

Selama sebelas bulan, Dini menempuh pendidikan Bintara. Tujuh bulan di Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Pusdik Kowad), dan empat bulan di kecabangan hukum, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar).

BACA JUGA: Misteri Motif Mahasiswi Untar Tewas Seusai Lompat dari Lantai 6 Kampus

"Penempatan pertama di Dinas Jasmani Militer Angkatan Darat, Lembang, kurang lebih tiga tahun lalu pindah tugas ke Kodam IV Diponegoro," kata perempuan kelahiran 1994 tersebut.

Dini bilang kepindahan tugasnya di Bumi Diponegoro juga karena mendapatkan penghargaan atas prestasi yang diraih. Kala itu dia diberi permintaan memilih dari atasannya.

"Akhirnya saya pindah kesatuan di Kodam IV Diponegoro," kata perempuan asal Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) ini.

Sepanjang bertugas, Dini tetap berupaya profesional dengan tetap berdinas aktif sekaligus menjalani rutinitas latihan. Bahkan dirinya tak pernah merasa menjadi prajurit istimewa.

Dia mengatur waktu untuk berlatih setelah pulang kantor. Sore adalah waktu yang tepat baginya untuk melakukan latihan. Aktivitas ini dilakukannya selama sembilan tahun terakhir.

Di tengah kesibukan membagi waktu sebagai prajurit militer dan atlet, Dini pun sukses menyelesaikan kuliahnya yang pernah terhenti selama menempuh pendidikan bintara.

"Dulu saya kuliah sarjana pendidikan olahraga Universitas Negeri Semarang (Unnes, red), di pertengahan jalan masuk tentara, setelah itu saya lanjutkan menyelesaikan kuliahnya," tuturnya.

Bermain Sepak Takraw sejak SD

Serka (K) Dini Mitasari lahir di lingkungan keluarga dan masyarakat yang menyukai olahraga sepak takraw.

Kecamatan Welahan merupakan satu-satunya daerah di Kabupaten Jepara yang aktif melahirkan atlet-atlet sepak takraw.

Dari kebiasaan bermain sepak takraw antartetangga itu membuatnya menjadi atlet profesional yang bertanding hingga tingkat internasional.

"Saya sejak kecil, sejak kelas 2 SD sudah bermain sepak takraw. Di daerah saya Welahan, Kabupaten Jepara itu sejak dulu rata-rata pada bermain sepak takraw sampai sekarang. Bahkan, adik saya juga seorang atlet sepak takraw," ujarnya.

Tahun 2007 menjadi awal keemasan Dini dalam pertandingan sepak takraw. Kala itu dia bersama timnya mendapat juara 3 di Kejuaraan Dunia Sepak Takraw yang digelar di Thailand.

Tahun demi tahun, berturut-turut Dini tetap aktif berkompetisi. Mulai kejuaraan nasional hingga internasional, dari Pekan Olahraga Nasional (PON), Seagames, hingga Asian Games dengan meraih medali perunggu, perak, maupun emas.

"Jadi, sebelum bergabung tentara saya sudah mengikuti kejuaraan-kejuaraan baik nasional maupun internasional. China, Laos, Singapura, Thailand, Eropa," kata ibu satu anak ini.

Pada Oktober tahun ini, perempuan berbaju loreng ini merasa bangga menjadi bagian dari intitusinya yang telah menginjak 79 tahun.

Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 TNI adalah ajang dirinya semangat menjadi prajurit profesional, responsif, integratif, modern dan adaptif atau PRIMA.

"TNI adalah garda terdepan untuk menegakkan kedaulatan di negeri ini. Tetap menjadi TNI Prima. Saya bangga menjadi bagian dari TNI, semoga terus membuka peluang bagi atlet-atlet masuk ke tentara," tuturnya. (mcr5/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswi Unsoed Jadi Korban Eksploitasi Seksual


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler