Serma Samiun Tewas Ditikam Anak Tirinya

Selasa, 07 Januari 2014 – 08:10 WIB

jpnn.com - MEDAN - Setelah dua hari melakukan pengintaian, polisi akhirnya berhasil membekuk Abdul Khalik (21), pelaku penikaman yang menewaskan Serma Samiun, anggota Badan Pembinaan Masyarakat (Babinmas) Rayo Militer (Ranmil) 06 Kodim 0212/ Tapanuli Selatan.

 

Pelaku dibekuk saat tengah tidur pulas di rumah kos temannya, Jl. Karya IV, Desa Helvetia,Kec. Sunggal, Kab. Deliserdang, Senin (6/1) sekitar pukul 01.00 WIB. Tanpa perlawanan, pelaku lalu diboyong ke Polsek Sunggal.

BACA JUGA: Dituding Dukun Cabul, Saan Dimassa

Namun, demi keamanan pemeriksaan, tersangka kembali dipindahkan ke Polresta Medan. "Tersangka sudah dibawa ke Polresta, kitakan sama-sama tau, korban adalah oknum TNI. Biar lancar saja pemeriksaan," ujar salah seorang petugas Polsek Sunggal.

BACA JUGA: Polisi Sita 8 Kg Sabu Milik Sindikat yang Dikendalikan Napi

Terpisah, Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta yang dikonfirmasi mengatakan, oknum TNI itu ditikam tidak sedang dalam bertugas. Sedang barang-bukti yang diamankan adalah sebilah pisau dapur sepanjang 30 cm.

“Tersangka nekat melakukan penikaman itu karena sakit hati ibunya disakiti oleh korban. Tersangka ditangkap setelah tim melakukan penyelidikan pada keluarga dan teman dekatnya," ujar Nico.

BACA JUGA: Buru Penembak Satpam, Polisi Masih Korek Saksi

Lanjut Nico, hingga kemarin tersangka masih menjalani pemeriksaan. “Tersangka akan dijerat Pasal 338  KUHP Sub 351 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman 20 Tahun penjara," pungkas perwira tiga melati dipundaknya itu.

Sementara itu, saat diperiksa polisi, Abdul Khalik hanya bisa melamun dengan tatapan kosong. Pria tamatan SMA tersebut terlihat sangat menyesali perbuatannya yang telah menewaskan ayah tirinya. Beberapa jam diperiksa, Abdul Khalik pun keluar dari ruang Jahtanras untuk membeli nasi di kantin lantai dua gedung Sat Reskrim Polresta Medan.

Ditemani salah seorang Juper Polsek Sunggal, Abdul Khalik kembali masuk ke ruang Jahtanras. Kepada POSMETRO MEDAN (Grup JPNN), pria yang bekerja serabutan tersebut mengatakan bahwa dia mengetahui kematian ayahnya sehari setelah kejadian.

"Aku taunya ayahku tewas besoknya bang, itupun kawanku yang ngasih tau setelah baca koran. Aku tidak menyangka dia tewas, karena semula aku hanya mau menikam tangannya saja, ternyata kena dadanya," kenangnya. Apakah menyesal? Anak pertama Latifah tersebut mengaku nyesal.

"Aku nyesal juga bang, karena dia bapakku. Namun, karena dia memukul ibuku dan sering memarahinya, aku tidak senang. Sudah satu setengah tahun aku menyimpan rasa kecewaku sama ayah tiriku itu. Dan, aku juga ingin sekali menghadiri pemakaman ayahku,"ucapnya.

"Memang ayahku seorang TNI, namun dia telah menyakiti ibuku dan aku memang menyesal. Sudahla bang, aku nyesal. Malam minggu itu, mereka (ibu dan Samiun-red) berantam lagi. Dipukul dan dimaki-makinya mamakku. Kubela, malah ditamparnya aku bang," tandasnya sembari mengatakan bahwa dia sudah  mempunyai dua adik tiri.

Setelah pertengkaran di Jl. Sunggal itu, dengan menggunakan sepedamotor, ia dan ibunya pergi  makan mie Aceh di Titi Bobrok Jl. Setia budi. Ternyata, korban mengikuti mereka.

“Melihatnya aku pun emosi dan menikamnya. Memang selama nikah sama mamakku, dia (korban Samiun, red) baik sekali sama kami. Entah kenapa berapa minggu ini dia jadi emosian. Mau bilang apa lagi, kalau sudah begini," pungkasnya. (wel/yza/smg/deo)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Penikam Briptu Deni Bukan Anggota TNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler