Seruan Jihad Catut Nama Eep Saefulloh Fatah

Rabu, 04 Oktober 2017 – 05:42 WIB
Foto: Hoaks

jpnn.com, JAKARTA - Kali ini hoaks tentang seruan jihad ekonomi. Si pembuat hoaks ingin membuat kesan mengajak umat Islam memperkuat diri dan menebar kebaikan. Namun. ajakan yang dibuat ternyata berbasis kebohongan.

”Sudahkah Anda Melaksanakan Jihad dengan Pola Seperti Uraian di Bawah Ini?” Begitu judul hoaks yang kini telah tersebar ke berbagai grup percakapan dan media sosial.

BACA JUGA: Terpancing Hoaks, Netizen Komentar Nyinyir terhadap Kapolri

Selanjutnya, artikel palsu itu menjelaskan bahwa pola jihad yang dimaksud adalah meletakkan uang dalam usaha-usaha muslim. Antara lain, 212 Mart, Kitamart, Koperasi Oke Oce, Fresh Mart Oke Oce, dan Oke Oce Mart.

Poin yang cukup menarik dalam artikel tersebut, ada nama pakar politik Eep Saefulloh Fatah yang ditulis sebagai pembuat pesan. Namun, setelah ditelusuri, pesan itu tidak ditulis oleh Eep.

BACA JUGA: Kualat karena Selingkuh, Kaki dan Tangan Tertukar, Geli ah

Nama pendiri Polmark Indonesia tersebut dicatut produsen hoaks untuk membuat pesan bernada provokatif.

Melalui akun Twitter dan Instagram-nya, Eep mengonfirmasi bahwa ajakan jihad ekonomi yang mengatasnamakan dirinya itu bohong.

BACA JUGA: Undangan Palsu Panglima TNI Masih Disebar

”Saat ini beredar tulisan yang di-posting seolah tulisan saya. Itu sama sekali bukan tulisan saya,” kata Eep. Dia mengaku tidak setuju dengan isi tulisan tersebut.

’’Nama saya dibajak. Menulis nama saya pun keliru,’’ ucapnya. Ya, dalam pesan itu, tertulis ’’Oleh Eep Saepullah Fatah’’. Padahal, nama Eep yang benar adalah Eep Saefulloh Fatah.

Kemarin (3/10) Jawa Pos juga sudah mengonfirmasi bahwa akun Twitter dan Instagram yang mengklarifikasi hoaks tersebut memang akun pribadi Eep.

Kemarin kabar hoaks yang mengatasnamakan Eep itu juga sudah tersebar di Facebook. Akun yang menyebarkan bernama Abi Amanillah.

Isinya seperti pesan yang dicontohkan Eep di akun media sosialnya. Hanya, kalimatnya sedikit lebih panjang. Ada tiga tambahan kalimat.

Tiga kalimat itu ialah ”Jihad politik hanya memilih pemimpin muslim amanah mulai dari tingkat RT sampai dewan hingga Presiden.’’

Lalu, ada juga pesan lainnya. ”Jihad kesehatan muslim Indonesia, pasien muslim berobat ke dokter muslim atau ke rumah sakit/layanan kesehatan muslim”.

Pesan terakhir, ”Jihad pendidikan muslim Indonesia murid-murid sekolah di sekolah–sekolah pemerintah atau di sekolah muslim”. (gun/jun/c20/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan Saracen Berperilaku Aneh, Bareskrim Butuh Waktu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler