jpnn.com - SEMARANG - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di depan PT Fomaco atau lebih dikenal pabrik Sarimoto, Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, Jumat (20/3) siang. Seorang bapak bersama anaknya tewas, sedangkan dua anak-anak yang merupakan cucunya mengalami luka parah.
Dua korban tewas adalah sopir mobil bernama Roes Rahto (64), warga Manyar II RT 04 RW 01, Giritirto, Wonogiri, dan anaknya bernama Russana Elfiatun (40) warga Perum Griya Cipta Laras C2/10, RT 3 RW 9 , Wonogiri. Sementara dua anak Russana yang tidak lain cucu Roes Rahto, yakni Surya (3) dan Fista (5) mengalami luka-luka, terutama Fista mengalami luka parah di bagian kepala.
BACA JUGA: Terkumpul 116 Ribu Tanda Tangan Dukung Penutupan Kebun Binatang Surabaya
Insiden tersebut melibatkan satu unit mobil Toyota Corona AD 7004 LG berisi empat penumpang. Mobil warna putih tersebut menabrak bagian belakang bus PO Ramayana bernomor polisi AA 1677 AB yang dikemudikan Mulyanto, warga Magelang.
Dua penumpang mobil Toyota Corona tewas di lokasi kejadian lantaran terjepit badan mobil yang ringsek. Sedangkan dua penumpang lainnya harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka parah.
BACA JUGA: Satpol PP pun Diminta Dandan Biar Tak Terkesan Garang
Menurut seorang saksi mata, Eko (55), warga Penjaringan IV nomor 112 Semarang, insiden tersebut bermula saat dua kendaraan melaju dari arah Selatan (Ungaran) menuju Utara (Semarang). Mobil Toyota Corona melaju cukup kencang saat melintas di turunan Jalan Perintis Kemerdekaan. Sesampainya di lokasi, mobil langsung menabrak bus yang hendak berjalan usai menurunkan penumpang.
"Mobilnya melaju kencang, terus pelan, dan kencang lagi. Lalu menabrak bagian belakang bus. Saya waktu itu naik motor di belakang, tapi cukup jauh. Jalanan juga sepi," ujarnya di lokasi kejadian, kemarin.
BACA JUGA: Penumpang Citilink Beradu Mulut dengan Petugas di Juanda
Benturan keras tersebut membuat badan mobil ringsek, mulai dari bagian depan hingga tempat duduk bagian belakang. Mobil bahkan sempat masuk ke bawah bus bagian belakang dan terseret sekitar 10 sampai 15 meter dari titik benturan.
"Mobil dan bus itu iring-iringan. Bus sepertinya habis berhenti dan mau jalan lagi. Ada empat orang di dalam. Dua terjepit, dua lagi anak-anak dibawa ke rumah sakit. Mungkin itu satu keluarga," terang Eko.
Seorang saksi lain, Dedi (35), mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian. Tapi pria yang saat kejadian sedang mengamen dari rumah ke rumah tersebut termasuk dari beberapa orang yang tiba pertama kali di lokasi kejadian. Ia juga mengatakan sempat takut saat melihat kondisi korban yang terjepit dan berlumuran darah.
"Pas kejadian saya mendekat dan berusaha menolong bersama warga sekitar, tapi saya takut melihat kondisi korban yang terjepit. Saya lihat ada dua anak masih bergerak. Pokoknya saya keluarkan dulu yang masih hidup," ungkapnya.
Dikatakannya, posisi keempat korban tersebut yakni seorang laki-laki terjepit di belakang kemudi mobil dan seorang wanita terjepit di tempat duduk belakang sopir. "Dua anak-anak, satu di depan kiri dan satunya di belakang kiri. Anak yang luka parah itu yang duduk di depan, samping sopir. Luka di kepala, pas saya keluarkan mukanya banyak darah, satunya cuma luka ringan kena serpihan kaca. Umur anak-anaknya sekitar 5 tahunan. Dua-duanya masih hidup waktu dibawa ke rumah sakit ," papar lelaki yang mengenakan kaos kuning dan bertopi itu.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke pos polisi terdekat di terminal Banyumanik. Kemudian ditindaklanjuti oleh petugas Unit Lantas Polsek Banyumanik dan Unit Laka Polrestabes Semarang. Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadiam. Namun hingga pukul 14.00, dua korban terjepit belum dapat dievakuasi. Korban yang sebagian tubuhnya terlihat keluar dari badan mobil sempat ditutup kardus.
Insiden maut tersebut bahkan mengundang rasa penasaran warga sekitar yang berbondong-bondong mendatangi lokasi dan melihat kondisi korban. Begitu halnya beberapa pengendara yang melintas bahkan menghentikan kendaraannya sekedar melihat dan bertanya apa yang terjadi. Tapi di antara ratusan warga dan petugas kepolisian belum mampu mengevakuasi korban.
Korban tewas baru bisa dievakuasi segelah satu mobil derek dikerahkan ke lokasi kejadian. Menggunakan alat derek, bagian mobil yang menjepit korban ditarik, sehingga korban dapat dikeluarkan sekitar pukul 14.15. Korban yang pertama kali di evakuasi adalah jenazah laki-laki yang duduk di depan, kemudian disusul jenazah wanita yang mengenakan baju warna putih dan bercelana jeans. Kedua jenazah langsung dimasukkan ke kantong jenazah dan dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.
"Dilihat dari olah TKP, mobil sempat mengerem. Tapi tidak sampai dan menabrak bus," kata Kapolsek Banyumanik, Kompol Kristanto saat ditemui di kantornya.
Informasi terakhir yang dihimpun, dua korban anak-anak yang sebelumnya berada di Rumah Sakit Banyumanik sudah dirujuk ke RSUP dr Kariadi. "Dua korban anak-anak dirujuk ke RSUP dr Kariadi. Identitasnya saya belum tahu, anggota masih di lapangan," ungkapnya.
Kapolsek mengatakan, sesaat setelah kejadian, bus dan sopirnya langsung diamankan di Pos Polisi yang berada di terminal Banyumanik. "Sampai di lokasi bus masih ada di sana, tapi penumpangnya sudah turun semua. Lalu bus dibawa ke terminal agar tidak membuat macet. Sekarang sudah ditangani Unit Laka Polrestabes Semarang. Sopir diperiksa di sana," pungkasnya. (har/muz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kecamatan di Parimo Terendam Banjir
Redaktur : Tim Redaksi