Serunya Tradisi Mesuryak, Warga Bali Rebutan Uang

Sabtu, 20 Februari 2016 – 19:48 WIB
Serunya tradisi Mesuryak, di Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Tabanan. Foto: Baliexpressnews.com

jpnn.com - TABANAN – Tibalah hari yang ditunggu-tunggu warga Banjar Bongan Gede, Desa Bongan, Tabanan, yakni Hari Raya Kuningan Sabtu (20/2).  Sama seperti halnya Hari Raya Galungan, Saniscara Kliwon Kuningan kali ini diisi oleh warga dengan terlebih dahulu melakukan persembahyangan di rumah masing-masing mulai pukul 09.00  pagi.

Setelah itu dilanjutkan dengan bersembahyang Pura Khayangan Tiga, selanjutnya di Merajan keluarga besar.

BACA JUGA: 7 Anak Nias Korban Pencabulan Dipindahkan ke Tempat Rahasia

Begitu rangkaian acara selesai, warga berkumpul di depan rumah masing-masing sambil menghaturkan sarana upakara seperti banten dan lainnya untuk mengawali prosesi Mesuryak. Sarana upakara dan persembahyangan yang dilakukan di depan rumah tersebut bertujuan untuk mengucapkan syukur dan menghantarkan leluhur yang berada di rumah sejak hari raya Galungan hingga Kuningan kembali ke Swarga Loka.

Dengan dipimpin oleh Pemangku, masing-masing keluarga kemudian mengumpulkan beberapa keping uang logam serta lembar uang kertas sebagai simbol pemberian bekal kepada para leluhur.

BACA JUGA: Bejat, Pria ini juga Setubuhi Anak Kelas 5 SD

Uang tersebut kemudian dilemparkan ke udara dan akan langsung disambut oleh warga lainya. Warga berebut mendapatkan kepingan dan lembaran uang dalam berbagai nominal tersebut.

Tak peduli lelaki ataupun perempuan, anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Bahkan tak terbatas warga asli Banjar Bongan Gede saja yang berebut uang, melainkan beberapa anak peminta-minta (gepeng) yang mengetahui adanya tradisi Mesuryak pun ikut berbaur demi mendapatkan rupiah.

BACA JUGA: PPK Translok di TTS Dijebloskan ke Penjara

Hal tersebut tak pelak mengundang perhatian para wisatawan mancanegara yang secara sengaja diajak oleh tour guidenya menyaksikan tradisi yang berlangsung enam bulan sekali tersebut. Ditambah lagi penampilan barong ngelawang yang turut serta meramaikan tradisi mesuryak.

I Made Arya Sutamba, 55, salah satu tokoh masyarakat Banjar Bongan Gede, mengatakan, bahwa tradisi mesuryak adalah tradisi turun temurun di wilayahnya.

Tradisi itu bertujuan untuk mengantarkan roh leluhur kembali ke Swarga Loka.

“Tradisi Mesuryak bertujuan mengantarkan roh leluhur kembali ke surga. Jadi kami antar dengan sukacita dan penuh gembira dengan bersorak sambil melemparkan uang ke udara yang diperebutkan banyak orang,” imbuhnya.

Tak ada aturan yang mengatur jumlah uang yang akan dilempar warga, nominalnya bervariasi tergantung kemampuan ekonomi warga. Menurutnya tradisi Mesuryak sudah ada sejak agama Hindu ada di Bali dan dilaksanakan setiap enam bulan sekali. (ras/yes/flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Lion Air Tergelincir di Juanda Sudah Bisa Dievakuasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler