jpnn.com, JAKARTA - Tri Rismaharini atau Bu Risma baru diberitahu bakal ditugaskan Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial RI sehari sebelum diperkenalkan kepada publik pada Selasa (22/12).
Menurut Risma, dirinya dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Senin (21/12).
BACA JUGA: Jokowi Mengukir Sejarah, 2 Kali Kalahkan Prabowo - Sandi
"Jadi saya dihubungi Pak Mensesneg Senin, Senin siang sekitar jam tiga. Kemudian disampaikan, 'Bu Risma besok diminta ke Istana'," ungkap Risma di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).
Setelah itu, perempuan yang sukses dua periode memimpin Kota Surabaya bersiap berangkat ke Jakarta.
BACA JUGA: Harta Kekayaan Gus Yaqut Paling Sedikit, Bu Risma Punya Utang Rp952 Juta
"Jadi Selasanya saya sudah di Jakarta," kata Risma.
Pada hari ini Risma telah dilantik sebagai Menteri Sosial RI oleh Presiden Jokowi untuk sisa masa jabatan 2019-2024 menggantikan Juliari P Batubara.
BACA JUGA: Dilaporkan karena Cerita Mimpi Bertemu Rasulullah, Haikal Hassan: Gue Kentut Bisa jadi Masalah
Saat pelantikan Risma mengenakan kebaya merah terang, jilbab merah warna senada serta kain batik merah.
Tidak ketinggalan Risma juga mengenakan masker merah hati dan "face shield".
Dia pun sudah merencanakan program prioritas setelah resmi menjadi menteri sosial. Salah satunya membenahi tata kelola data di Kemensos.
"Berikutnya perbaikan data. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Ditjen kependudukan untuk 'updating' data tentang penerima bantuan," jelas Risma.
Menurut Risma, persoalan data ini pasti akan mengalami selisih di lapangan, sehingga perlu diperbaharui.
"Karena ya, memang pasti ada selisih. Hari ini 'diupdate; ada yang meninggal, pindah dan sebagainya. Itu yang akan kita terus tangani dan akan kita lakukan dengan transparan," ungkapnya.
Data tersebut menurut Risma berguna untuk memberikan bantuan. Dia juga akan mengubah metode pemberian bantuan dengan menggunakan metode elektronik.
"Dan tidak ada tunai tetapi akan kami gunakan semua transaksi elektronik," tegas Risma.
Termasuk juga data yang dikirimkan dari daerah akan menggunakan elektronik supaya perbaikan data dapat segera dilakukan.
"Sehingga efektivitas data terjaga," pungkas Risma.(antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam