jpnn.com, JAKARTA - Sebuah paguyuban warga diaspora Maumere, Kabupaten Sikka se-Jabodetabek tanggal 12 September 2020, menyelenggarakan diskusi secara daring dengan menggunakan situs web berbasis internet (Webinar).
Diskusi menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi sebagai Pembicara atau Narasumber dalam diskusi melalui wbinar dengan tema utama "Pengarusutamaan Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan Dengan Spirit Kebhinekaan".
BACA JUGA: Sebelum Buka KBM di Sekolah, Kemendikbud Sebaiknya Perhatikan Saran Legislator Asal Aceh Ini
Para Narasumber adalah Melchias Markus Mekeng (Anggota DPR RI Dapil NTT 1), Alexander Longginus (Bupati Sikka 2003-2008), Haji Abdul Rasyid Wahab (Tokoh Agama dan Cendikiawan Muslim di Sikka), John Bala (Aktivis HAM); Pater John Prior, SVD.; Pater Hubert Thomas, SVD.; Dr, Robert Endi Jaweng (Peneliti masalah Otonomi dan Pembangunan Daerah), dan Petrus Selestinus selaku Ketua KBM Jaya.
Diskusi via WEBINAR KBM Jaya, cukup diminati banyak peserta warga Maumere dari berbagai tempat di Jabodetabek, Kupang, Denpasar, Surabaya, Semarang, Bangka Belitung, Papua, Kalimantan, Batam, bahkan sampai ke para diaspora Maumere di luar negeri di Australia, Amerika, Kanada dan Meksiko, serta beberapa tokoh diaspora FKM. Flobamora di Jakarta.
BACA JUGA: Bamsoet: PSBB Ketat Harus Dibarengi Sanksi Keras
Mayoritas peserta Webinar berharap Bupati Sikka Robi Idong hadir sebagai Narasumber, karena Webinar ini dipastikan bukan ajang untuk uji nyali tetapi forum urun rembuk (kula kameng, lahi lekang). Namun sangat disayangkan, karena hingga detik terakhir batas waktu konfirmasi, Robi Idong tidak merespons undangan Panitia, sehingga Webinar dilangsungkan tanpa hadirnya Robi Idong.
Meski banyak peserta webinar kecewa dan menyesalkan sikap absen Robi Idong karena tanpa konfirmasi, namun hal itu tidak mengurangi antusiasme peserta webinar. Karena tema yang dibahas relevan dengan realitas sosial masyarakat Sikka dan para narasumber yang ditampilkan adalah tokoh-tokoh profesional yang berkompeten di bidangnya, dikenal publik, mau berbagi informasi, kritik dan saran terkait anomali kebijakan pembangunan di Sikka.
Hasil diskusi akan menjadi bahan refleksi bersama dalam menjawab tema besar "Pengarusutamaan Masyarakat Lokal Dalan Pembangunan Dengan Spirit Kebhinekaan". Webinar ini direncanakan akan menjadi kegiatan 3 bulanan atau sesuai kebutuhan dan direncanakan Pada Webinar berikutnya KBM JAYA, menghadirkan narasumber dari tokoh-tokoh intelektual muda Sikka, dengan fokus bahasan pada semangat "Sumpah Pemuda".
Webinar ini sebagai gerakan Advokasi Sosial, Pemberdayaan Sosial dan Pendidikan Politik untuk menyadarkan masyarakat agar mau menggunakan hak-haknya untuk berperanserta dalam proses pembangunan. Webinar ini juga dapat berfungsi sebagai alat kontrol efektif warga diaspora Maumere dimanapun terhadap pelaksanaan pembangunan di Sikka khususnya dalam mengelola uang negara/daerah.
Webinar nasional dengan tema "Pengarusutamaan Masyarakat Lokal Dalam Pembangunan Dengan Spirit Kebhinekaan" terbagi habis dalam 8 topik, kepada 8 (delapan) Narasumber, sebagaimana paparannya telah disampaikan dalam 3 (tiga) jam lebih diskusi dipandu oleh Dr. Prudens Maring, Antropolog yang juga Dosen di sejumlah Perguruan Tinggi, yang hasilnya akan disampaikan kepada Pemda Sikka dan DPRD Sikka serta pihak terkait.
Rawat Toleransi dan Kebinekaan
Dalam kata sambutan pembukaan, J. Blasius Bapa, sesepuh, Pendiri dan Ketua Umum KBM JAYA periode 1978-2017, dengan sapaan khas Maumere menyapa 400-an peserta Webinar warga Maumere di Jabodetabek, Kupang, Makasar, Papua, Surabaya, Semarang, Kalimantan, Batam, hingga para diaspora Maumere di Amerika, Kanada, Meksiko, Australia dll. dengan penuh semangat menguraikan secara singkat perjalanan panjang KBM JAYA dan karya-karya karitiatifnya.
Pesan penting sesepuh Blasius Bapa adalah mengajak semua generasi peserta Webinar, semua stakeholder pembangunan di Maumere agar tetap merawat semangat persatuan, kebinekaan dan toleransi yang sudah terbentuk kokoh selama puluhan tahun di Maumere.
Sesepuh KBM JAYA itu bahkan secara khusus meminta kepada tokoh Islam Sikka yang juga kerabatnya Haji Abd. Rasyid Wahab agar mencermati dinamika sosial dan kohesivitas sosial terkait isu redikalisme dan toleransi di Sikka.
Di akhir sambutannya Blasius Bapa memberikan pesan penting tentang perlunya kerja sama antar lembaga, sinergi antara Pemda Sikka dengan Masyarakat, dengan Anggota DPR RI dapil NTT, dengan KBM JAYA demi membangun Sikka yang lebih baik, Sikka yang toleran dan berbudaya tinggi dan Sikka yang di masa datang harus melahirkan pemimpin yang berkarakter Mo'an Lamen (bahasa Sikka) artinya berwibawa dan bijaksana.
“Atas nama KBM JAYA, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh Peserta dan para Narasumber yang telah berkontribusi dalam Webinar KBM JAYA, juga terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Panitia Penyelenggara di bawah Koordinasi Emanuel Migo, Farida Denura, Tim Media dan tim teknis yang bekerja keras menyiapkan perangkat IT dan sukses menghantarkan Webinar berjalan tanpa hambatan yang berarti,” kata Petrus Selestinus.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich