Setahun, Kurs Rupiah Susut 6,9 Persen

Senin, 07 Januari 2013 – 21:21 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, nilai tukar rupiah sepanjang 2012 mengalami depresiasi (menyusut) sebesar 6,9 persen. Depresiasi nilai tukar rupiah itu merupakan imbas kondisi nilai tukar global, khususnya dolar AS (USD).

"Rupiah sepanjang 2012 terjadi depresiasi 6,9 persen dari Rp 8.779 per dollar AS menjadi Rp 9.384 per dolar AS," ujar Agus dalam jumpa pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (7/1).

Menurutnya, hingga 4 Januari 2013 lalu rupiah juga semakin terdepresiasi hingga 7,35 persen. Bahan rupiah pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah menjadi Rp 9.788 per 1 USD.

Sebenarnya, kata Agus, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) perubahan 2012 telah menargetkan nilai tukar rupiah di level Rp 9 ribu per 1 USD. Namun ternyata realisasi nilai tukar Rupiah rata-rata mencapai Rp 9.384 per dollar AS.

Kondisi tersebut masih ditopang dengan membaiknya kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 12,94 persen sepanjang tahun 2012. IHSG di 28 Desember 2012 ditutup di level 4.316,687.

"Sementara hingga 4 Januari 2013, IHSG menguat 2,16 persen menjadi 4.410,02. Di sisi lain, kondisi inflasi juga terjaga dari target 6,8 persen di 2012 menjadi hanya 4,3 persen sepanjang 2012," pungkas mantan Dirut Bank Mandiri itu. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Beras Tembus Rp8.700 per Kg

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler