jpnn.com, JAYAPURA - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari memberikan kabar gembira. Sebanyak 12 anak yang positif terserang virus corona dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, Kamis (18/6).
Dia menjelaskan bahwa anak-anak itu dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona setelah menjalani perawatan selama sekitar 20 hari.
BACA JUGA: Kementerian Keuangan Gelar Rapid Test Corona di Jayapura
"Pada Kamis itu yang pulang 15 orang anak dan satu orang dewasa. Dari 15 orang anak itu, 12 anak yang betul-betul dinyatakan sembuh dari COVID-19, sedangkan yang tiga anak adalah kontak erat dengan orang tua, sehingga mereka ikut ibu dan bapaknya yang dirawat di sini pulang ke rumahnya," katanya.
"Ke-15 orang yang dipulangkan itu, satu orang berdomisili di Kelurahan Entrop, sedangkan 14 orang lainnya tinggal di Kelurahan Hamadi," ia menambahkan.
BACA JUGA: Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sulut Bertambah
Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan jumlah pasien COVID-19 di Kota Jayapura yang dinyatakan sembuh bertambah menjadi 184 orang dari sebelumnya 169 orang.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, jumlah akumulatif pasien COVID-19 di Kota Jayapura sebanyak 617 orang dan delapan di antaranya meninggal dunia.
BACA JUGA: Kasus Positif Corona Kabupaten Bogor: Melejit, Nih Datanya
Jumlah pasien COVID-19 yang belum dinyatakan sembuh sebanyak 425 orang dan sekitar 100 di antaranya menjalani perawatan di Hotel Sahid Kelapa Dua, Entrop, Distrik Jayapura Selatan.
Gugus Tugas juga memantau kondisi 96 orang yang pernah kontak dengan pasien COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit serta 203 orang dalam pemantauan dan 18 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona.
Ni Nyoman Sri Antari mengatakan bahwa pemerintah berusaha menemukan sedini mungkin kasus COVID-19 supaya bisa cepat menanganinya.
"Kalau di sini, justru kita temukan sedini mungkin, justru banyak yang sembuh," katanya.
"Masyarakat tidak usah takut dan menstigma mereka yang terpapar virus ini, kalau yang ikut tes cepat kesehatan lalu reaktif harus di (tes) swab. Yang (tes) swab kemudian hasilnya positif kita tangani. Jadi jangan dikucilkan ataupun dimusuhi, justru dibantu," katanya. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Adek