Setelah All England 2020, Mari Bertahan Melawan Covid-19

Sabtu, 14 Maret 2020 – 08:44 WIB
Ilustrasi BWF. Foto: bwf

jpnn.com, BIRMINGHAM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menangguhkan semua ajang BWF World Tour dan turnamen lainnya yang disetujui federasi setelah All England 2020 selesai, yakni mulai Senin 16 Maret hingga Minggu 12 April.

"Eskalasi wabah COVID-19 secara global telah membuat BWF membatalkan atau menunda semua turnamen dalam periode itu, karena makin tingginya pembatasan perjalanan dan berlakunya karantina," bunyi pernyataan BWF di laman resminya.

BACA JUGA: Sayang, Daddies Tumbang

"BWF juga memiliki pertimbangan kuat untuk kesehatan dan keselamatan semua atlet, rombongan mereka, ofisial, dan komunitas bulu tangkis yang lebih besar," lanjut pernyataan tersebut.

Turnamen yang terpengaruh atau ditangguhkan dalam periode tersebut ialah Swiss Open, India Open, Orleans Masters, Malaysia Open, Singapore Open serta sejumlah turnamen internasional kelas 3.

BACA JUGA: Tampil Penuh Gaya, Minions Masuk Semifinal All England 2020

Terkait kelanjutan All England 2020 yang hingga hari ini memasuki babak semifinal, BWF dan pihak badminton Inggris telah berkomunikasi dengan pejabat pemerintah dan otoritas terkait, bahwa turnamen masih memungkinkan untuk dilanjutkan.

Mengenai turnamen terdampak tadi dan makin dekatnya periode deadline kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo, BWF akan membuat pengumuman lebih lanjut tentang peraturan yang terkait dengan poin kualifikasi.

BACA JUGA: WHO Minta Jokowi Deklarasikan Indonesia Darurat Nasional Covid-19

“Saya kira ini merupakan kebijakan tepat yang diambil BWF untuk saat ini, menunda semua pertandingannya, sampai kondisi yang cukup kondusif untuk pemain, ofisial dan juga penonton,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto di laman Badminton Indonesia.

“Sampai saat ini pemain-pemain Indonesia yang ada di Birmingham (All England 2020) khususnya, prihatin dan waspada untuk tetap menjaga diri. Mudah-mudahan di antara tim ini semua tidak ada yang terkontaminasi Covid-19. Sebetulnya yang agak mengkhawatirkan kemarin adalah tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. Kita lihat saja, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus,” ungkap Budiharto.

Budiharto juga mengatakan, konsentrasi PBSI saat ini adalah menjaga keselamatan dan kesehatan para atlet ofisial dan penonton. Untuk itu PBSI juga akan mempertimbangkan penyelenggaraan turnamen di dalam negeri.

“Ada beberapa turnamen yang akan menjadi pertimbangan kami, salah satunya adalah Sirkuit Nasional yang akan berlangsung di Purwokerto," kata Budiharto.

Sementara untuk penyelenggaraan Indonesia Open 2020, PBSI masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi, sambil terus melakukan konsultasi dengan pemerintah. Indonesia Open 2020 sendiri dijadwalkan berlangsung pada 16-21 Juni 2020 mendatang.

“Kalau kami lihat instruksinya sampai dengan 12 April. Artinya beberapa turnamen setelah itu akan sangat tergantung dengan perkembangan situasi dan kondisi. Untuk Indonesia Open sendiri, memang kami masih berkonsultasi dengan pemerintah, dalam hal ini adalah Kemenpora dan juga Departemen Kesehatan terkait dengan regulasi-regulasi yang nantinya memang tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 ini," pungkas Budiharto. (bwf/bi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler