Setelah Pak Ganjar Marah-Marah Kemarin, Hari Ini Langsung Banyak Petugas Terjun ke Lapangan

Sabtu, 16 Mei 2020 – 14:30 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali mengecek progres penanganan air rob yang menggenangi ruas Jalan Demak-Semarang. Foto: Instagram

jpnn.com, DEMAK - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali sidak ke lokasi banjir rob kawasan Sayung Kabupaten Demak pada Sabtu (16/5).

Sidak dilakukan untuk memastikan penanganan rob di lokasi itu berjalan sesuai harapan.

BACA JUGA: Jalanan Macet, Mobil Pak Ganjar Mendadak Lawan Arah, Ternyata Ini yang Dilakukannya

Pasalnya, kemarin Ganjar marah-marah di lokasi itu karena tidak ada petugas saat kemacetan panjang, kunjungan Ganjar hari ini berbeda.

Di jalan pantura tempat Ganjar marah-marah kemarin kini sudah dipenuhi petugas.

BACA JUGA: Ganjar Sidak ke Pabrik Rokok, Para Pekerja Langsung Histeris

Beberapa petugas kepolisian berjaga dan mengatur lalu lintas. Terlihat pula petugas Dinas Perhubungan yang ikut membantu.

Pekerja proyek perbaikan saluran juga semakin banyak. Jika saat Ganjar marah-marah sehari sebelumnya hanya sekitar lima orang petugas, hari ini pekerjanya sudah semakin banyak.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: THR Cair Mal Diserbu Pengunjung, Din Sentil Jokowi, Anies Angkat Bicara

Kemacetan memang masih terjadi saat Ganjar sidak untuk kedua kalinya itu.

Namun, kemacetan dapat dikendalikan karena ada petugas yang mengatur arus lalu lintas.

"Saya titip dijaga ya bu, kalau macet panjang dilakukan contra flow agar bisa terurai. Kalau tidak ada petugas jaga, pasti macetnya akan mengular," kata Ganjar kepada Kasatlantas Polres Demak, AKP Nyi Ayu Fitria.

Tak hanya kepada petugas kepolisian dan Dishub, Ganjar juga menanyakan progres peninggian saluran yang dilaksanakan. Kepada Ganjar, supervisi proyek itu mengatakan bahwa proyek peninggian selesai lima hari lagi.

"Nggak bisa, itu terlalu lama. Kalau perlu tambah petugas biar cepat. Kalau tidak ini akan macet terus," tegasnya.

Ganjar mengatakan tindakan darurat penanganan rob di Sayung Demak sedang dilakukan. Saat ini, pihak Balai Besar Jalan Nasional sudah melakukan tindakan.

"Pihak PSDA kami juga sedang melakukan rekayasa di pinggir laut untuk menyedot air. Kami gunakan pompa agar lebih cepat," terangnya.

Ganjar juga meminta semua pihak memperhatikan siklus rob. Prediksi itu bisa dipantau di banyak aplikasi, sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif.

"Misalnya sekarang ini prediksinya April sampai Mei rob akan tinggi. Untuk hari ini misalnya, itu jam 16.00 rob akan naik. Maka dengan itu, bisa digunakan referensi untuk tambah personil dari kepolisian atau Dishub dalam pengaturan lalu lintasnya. Kalau perlu libatkan Satpol PP," tegasnya.

Ganjar juga meminta pekerjaan proyek peninggian saluran di jalur Pantura dipercepat.

Jika dari laporan Supervisi proyek itu baru selesai lima hari, dirinya mengatakan terlalu lama.

"Tadi disampaikan lima hari selesai, ndak bisa itu kesuwen (terlalu lama). Saya minta personelnya ditambahi sehingga lebih cepat. Kalau kemarin yang saya lihat hanya 3-4 pekerja, ya ndak bisa. Karena kondisi seperti ini, harus cepat. Ini sudah terlalu lama macetnya," tuturnya.

Sementara itu, Dinas PU PSDA Jateng sedang melakukan rekayasa untuk mengurangi rob di jalur Pantura itu.

Pihaknya sedang membuat tanggul darurat di Kali Meong Kampung Sri Wulan Kecamatan Sayung Demak serta menaruh mobil pompa portabel.

"Jadi kami lakukan istilahnya isolasi, air laut tidak terkoneksi dengan darat. Upayanya ya ditanggul dan dipompa," kata Kepala DPU PSDA Jateng, Eko Yunianto.

Proses pembuatan rekayasa itu, lanjut Eko, sedang berlangsung. Setelah selesai, maka penyedotan bisa dilakukan.

"Tadi malam sudah kami sedot, tapi belum optimal karena tanggul belum selesai. Kami kebut ini, kalau sudah langsung kami sedot. Kami menggunakan mobil portabel yang di dalamnya terdapat dua mesin pompa," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler