jpnn.com, JAKARTA - Henderlina, salah satu istri prajurit TNI AD mengaku tertolong dengan kehadiran KSAD Jenderal TNI Andika Perksasa bersama istri yang sempat menjenguknya beberapa waktu lalu.
Dulu dia sempat tak bisa berjalan karena sakit diabetes yang cukup parah. Namun, kini dia sudah kembali sehat dan bisa berjalan.
BACA JUGA: Harapan KSAL Kepada Istri Prajurit TNI AL, Pakai Kata Tangguh
Henderlina diketahui sebagai istri Serma AD Purn Marten Yulius Bayat, dikunjungi Jenderal Andika dan istri pada Desember 2019 lalu. Ketika itu suaminya masih bertugas di Denpom IX/1Kupang.
Ketika tengah terbaring lemah di rumah sakit, dia diberikan pesan oleh Jenderal Andika apabila kondisinya sudah membaik untuk menyempatkan waktu berjalan kaki setiap harinya sebagai bagian dari pemulihan.
BACA JUGA: Jenderal Andika dan Istri Beri Motivasi Dua Prajurit yang Dirawat di RSPAD
"Ibu saya juga (diabetes). Pokoknya jalan satu jam setiap hari, terserah ke mana aja yang penting jalan," ujar Andika kepada Henderlina kala itu seperti dikutip dari Youtube TNI AD, Kamis (28/10).
Tanpa sangka, kehadiran Jenderal Andika dan istri itu memberikan suntikan moril sangat besar bagi Henderlina. Bahkan dia mampu melawan penyakit yang dideritanya.
BACA JUGA: Istri Jenderal Andika Besuk Prajurit yang Tertembak di Perbatasan
“Saya saat itu enggak kepikiran bakal dijenguk bapak KSAD dan ibu," kata Henderlina.
Menurut Henderlina, setelah sembuh dan boleh pulang dari dia bersama suami rutin menjalankan pesan Jenderal Andika.
Mereka selalu berjalan kaki tiap pagi dengan mengelilingi tempat tinggalnya untuk memulihkan kembali kondisinya.
“Istri jalan setiap pagi satu jam sambil kena sinar matahari pagi. Selain itu, karena dia rajin beraktivitas di rumah, itu kan olahraga juga," kata Marten.
Menurut Marten, kedatangan Jenderal Andika dan istrinya yang menjenguk sang istri ketika dirawat di rumah sakit sangat berdampak besar bagi kesembuhan sang istri.
“Jadi, secara tidak langsung bisa sembuh karena oleh adanya dukungan beliau langsung bertatatap muka," ujar Marten. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan