Anggota KPU, Hadar Nafis Gumay mengatakan bahwa kedua sistem tersebut murni dikembangkan oleh lembaganya. Hadar memastikan bahwa pembuatan sistem informasi itu tidak melibatkan pihak asing.
"Tidak ada dana dari luar dan dikontrol, sistem tersebut keinginan dari KPU sendiri," kata Hadar kepada wartawan di Redtop Hotel, Jakarta, Selasa (30/10).
Kedua sistem ini, ujar Hadar, rencananya sudah bisa digunakan pada bulan Desember mendatang untuk memproses data. Sidalih dan Silog ini nantinya dapat diakses masyarakat. Lewat Sidalih, masyarakat bisa mengetahui apakah sudah terdaftar atau belum dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Sedangkan, aplikasi Silog pada dasarnya merupakan sebuah peta. Peta tersebut akan memuat keterangan jumlah penduduk, jumlah pemilih, hingga lokasi jalan. Sistem informasi ini dinilai efektif untuk mendata kebutuhan logistik pemilu.
"Nanti dengan peta itu kita juga bisa memetakan pendistribusiannya. Kita bisa kirim dan berapa hari dia bisa sampai di peta itu akan kelihatan," papar Hadar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Perlu Kerja Keras Menangkan Ical
Redaktur : Tim Redaksi