Setelah Tampil di Singapura, Lorjhu' Menggoyang Pestapora 2024

Minggu, 22 September 2024 – 12:12 WIB
Lorjhu' saat tampil dalam Pestapora 2024 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (21/9). Foto: Dedi Yondra / JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Grup musik asal Madura, Lorjhu' (dibaca: lorcuk) menjalani aktivitas cukup padat pada September tahun ini.

Lorjhu' berkesempatan tampil di panggung luar negeri yakni Singapura, serta menjadi bintang tamu festival musik Pestapora 2024.

BACA JUGA: Kolaborasi Unik Antara The Panturas, Lorjhu, dan Iga Massardi

Di Singapura, band beranggotakan Badrus (vokal/gitar), Insan Negara (bas), serta Gaharaiden Soetansyah (drum) itu diundang dalam acara Esplanade Singapore, tepatnya di DBS Foundation Outdoor Theater pada 7 September 2024.

Lorjhu' menghibur para hadirin dalam tiga sesi intim. Penonton dari dekat bisa menyaksikan kedahsyatan musik rock rasa pesisir Madura yang Lorjhu' mainkan.

BACA JUGA: Lorjhu Memulai Perjalanan Baru Lewat Abhantal Ombak

"Respons penonton di sana luar biasa, merchandise yang kami bawa juga dibeli oleh penonton di Singapura," kata Abdul Razak, manajer Lorjhu' saat berbincang dengan JPNN.com baru-baru ini.

BACA JUGA: Lorjhu Mengekspresikan Rasa Pesisir Madura

Berselang dua pekan, Lorjhu' menjadi penampil dalam festival musik Pestapora 2024 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (21/9).

Pemilik album Parenduan itu beraksi di 24 Jamming Stage pukul 18.00 WIB. Kali ini, penampilan Lorjhu' dibantu juga oleh Nino Bukir (perkusi), Tantah Riza (gitar).

Dalam Pestapora 2024, Lorjhu' membawakan sejumlah lagu dari album Parenduan maupun Paseser.

Lorjhu' memainkan lagu Malem Pengghir Sereng, Nemor, Lakona Oreng Manceng, Parenduan, Abhantal Ombak, Jhajhan Nomanoan, Fitri, Can Macanan, dan Rajamina.

Di tiap jeda lagu, vokalis Lorjhu', Badrus mencoba berguyon menyapa penonton Pestapora 2024. Dia bahkan menyiapkan kejutan berupa makanan yakni cumi hitam untuk hadirin.

"Kebetulan ini saya yang masak," kata Badrus Lorjhu' memberikan cumi hitam lengkap dengan mangkuk putih bagi penonton.

Mendapat kejutan dari Lorjhu', para penggemar tertawa dan langsung berebut untuk mencoba makanan itu. Momen tersebut makin menambah keseruan di panggung 24 Jamming Stage.

Lorjhu' tampil sekitar 45 menit lebih dengan sangat energik dan atraktif. Meski memainkan lagu-lagu berbahasa Madura, Badrus dan kawan-kawan mampu mengajak penonton ikut bergoyang dan bernyanyi bersama.

Adapun Lorjhu' awalnya merupakan proyek solo Badrus Zeman, lalu berevolusi menjadi sebuah band pada Juli 2022 silam.

Dengan format trio rock yang penuh tenaga, Lorjhu' kini digawangi oleh Badrus sebagai vokalis yang juga bermain gitar, Insan Negara sebagai pemain gitar bas, serta Gaharaiden Soetansyah yang menjadi penggebuk drum dan perkusi.

Lorjhu' merilis album berjudul Paseser dalam format digital dan CD pada 18 Maret 2022.

Paseser (pesisir) berisikan 9 lagu trek yang berporos pada dinamika penyelaman identitas seorang Badrus Zeman, sosok utama di balik entitas musik Lorjhu.

Badrus lahir dan besar di Sumenep, daerah pesisir Pulau Madura, lalu kemudian berkiprah sebagai seorang animator yang juga pengajar di ibu kota.

Karya yang ditulis Lorjhu umumnya mengangkat kehidupan di Madura, utamanya daerah pesisir.

Semua lirik dalam lagu ditulis dalam bahasa Madura. Dia menghasilkan musik yang mengekspresikan rasa pesisir Madura dengan sensibilitas kontemporer, menyelaraskan bunyi tradisi dengan indie-rock.

Sejak merilis album Paseser, Lorjhu' mampu mencuri perhatian pendengar terutama lewat hit Can Macanan.

Lorjhu' kemudian merilis album kedua yakni Parenduan pada akhir 2023 lalu.

Parenduan diambil dari nama dusun Prenduan di Madura. Namanya berasal dari kata dasar ’arenduh’, memiliki arti bersimpuh, atau rehat sejenak.

Album tersebut punya keterkaitan dengan pengalaman Badrus Zeman yang sedari kecil lahir dan besar di dusun tersebut.

Album Parenduan menggambarkan koleksi peristiwa yang ditangkap oleh memori dan melekat dalam benak Badrus, dari titiannya dalam hal spiritualitas, hingga curahan hati yang bersifat sangat pribadi.

Lorjhu' memasukkan 9 lagu dalam album Parenduan, salah satunya single berjudul Abhantal Ombak.

Judul Abhantal Ombak diambil dari penggalan semboyan pelaut Madura yang berarti ‘berbantalkan ombak’.

Lagu tersebut menggambarkan jalan manusia dalam hubungan batiniyah dengan kekasih dan sang pencipta, dianalogikan sebagai aktivitas nelayan yang hidup dan matinya ditumpahkan di atas lautan.

Dalam Abhantal Ombak, Lorjhu' mencoba menggapai sosok kekasih yang tidak pernah dijumpai, tidak saling mengenal, namun cinta dan rindunya melebihi apapun.

Abhantal Ombak dipilih sebagai singel pertama karena proses penulisannya yang cukup rumit, sehingga dahaga untuk melepas lagu ini ke publik begitu besar.

"Ini salah satu lagu yang melewati banyak proses, ada beberapa kali perubahan aransemen. Dari bunyi awalnya yang sangat mendayu kemudian menjadi lebih dinamis dengan sentuhan rock di dalamnya," kata Badrus Zeman, pentolan Lorjhu'.

Lorjhu' kini berada dalam naungan Bahasa Ibu Records (BIR), sebuah label rekaman turunan dari demajors yang berfokus pada karya musik populer dengan nilai tradisi lokal Indonesia. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler