jpnn.com, JAKARTA - Grup vokal Putih Abu Abu (PAA) akhirnya meluncurkan lagu perdana setelah viral di media sosial alias medsos. Grup hasil kolaborasi kreatif antara siswi SMK Dharma Kusuma dari Cianjur, Jawa Barat itu memilih merilis lagu Mungkin ciptaan Melly Goeslaw.
Putih Abu Abu tentu punya alasan tersendiri memutuskan untuk mendaur ulang lagu yang dulu dipopulerkan band Potret itu. Menurut para personel, Cheryl, Intan, Taya, Karin, dan Reikhansa, lagu Mungkin merupakan karya yang bisa dinikmati semua kalangan.
BACA JUGA: Melly Goeslaw: Semudah itu pun Masih Sulit Dilakukan
"Ini bisa menjadi lagu favorit semua kalangan," kata Intan PAA kepada jpnn.com, Kamis (26/3).
Lagu Mungkin dikemas sangat berbeda dengan versi aslinya. Putih Abu Abu menyajikan tempo lebih cepat ditambah ornamen string section. Mereka dibantu oleh Aldi Nada Permana untuk proses aransemen tembang ini.
BACA JUGA: Melly Goeslaw Ajak Masyarakat Bersama-sama Mencegah Corona
"Meskipun sebagian orang masih punya anggapan ini lagu cover, harapannya semoga menjadi lagu yang dapat dikenang sepanjang masa," ujar Karin PAA.
Putih Abu Abu telah mempublikasikan video untuk lagu Mungkin di akun YouTube mereka. Sejauh ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali.
BACA JUGA: Giliran Anji Sindir Ria Ricis yang Nekat Syuting di Tengah Pandemi Corona
Seperti diketahui, grup vokal Putih Abu Abu viral di media sosial sejak beberapa bulan terakhir. Kelompok yang berasal dari Cianjur ini menyajikan sejumlah video cover yang diunggah ke YouTube.
Salah satu yang membuat Putih Abu Abu viral yakni ketika membawakan ulang lagu Bagaikan Langit dari Potret. Video mereka menyanyikan lagu yang diciptakan Melly Goeslaw pada 1998 itu ditonton lebih dari 62 juta kali, hampir 12 kali lebih banyak dari video aslinya.
Uniknya, lagu Bagaikan Langit yang viral di TikTok saat ini merupakan versi remix yang dibuat dengan menggunakan sample dari video cover versi Putih Abu-Abu. Hal tersebut semakin membuat Cheryl, Intan, Taya, Karin, dan Reikhansa, semakin terkenal dan diperbincangkan. (mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra