JAKARTA - Sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak kenaikan harga BBM dalam sidang paripurna DPR bakal berbuntut. Sekretariat Gabungan (Setgab) yang menjadi wadah partai pendukung pemerintah menganggap sikap PKS itu sebagai bentuk ketidaksetiaan dalam koalisi.
"Strategi politik yang tidak loyal itu harus diakhiri," kata Sekretaris Setgab Syarief Hasan yang juga Menkop dan UKM sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden tadi malam (31/3). Menurut dia, keputusan tersebut bakal berat untuk diambil.
Namun, Syarief tidak menyebutkan bentuk dari "diakhiri" itu, termasuk saat ditanya soal kemungkinan PKS dikeluarkan dari koalisi. "Macam-macam lah. Bisa PKS-nya tidak boleh begitu lagi," tutur dia. "Itu teknis (dikeluarkan dari koalisi, Red). Yang penting prinsipnya dulu," sambung dia.
Bagaimana kemungkinan reshuffle menteri-menteri dari PKS? "Kalau reshuffle, itu domain Pak SBY," jawab Syarief.
Saat ini terdapat tiga menteri dari PKS. Yakni, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensos Salim Segaf Al Jufri, dan Mentan Suswono.
Saat sidang paripurna membahas kenaikan harga BBM, Syarief datang untuk memantau langsung di gedung DPR. Dia berdalih ingin mengetahui seberapa jauh Setgab berjalan. Dalam pandangan dia, sikap yang tidak sama dalam koalisi hanya ditunjukkan PKS.
Namun, Syarief menyatakan tidak punya kewenangan untuk memberikan teguran. "(Soal sanksi) itu disiapkan ketua Setgab," papar dia.(fal/c11/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alex Minta Restu Ulama se-Sumsel
Redaktur : Tim Redaksi