jpnn.com, SIDOARJO - Pengguna kendaraan di Sidoarjo, Jatim terus meningkat. Dalam setahun, total penambahan mencapai 90 ribu kendaraan.
Data dari Polresta Sidoarjo, peningkatan sepeda motor paling banyak. Pada 2016 tercatat 1,2 juta. Berselang setahun menjadi 1,3 juta.
BACA JUGA: Penjualan Kendaraan Turun, Industri Asuransi Stagnan
Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Dhyno Indra Setyadi menuturkan, meningkatnya pertumbuhan kendaraan memang tidak bisa dihindari.
Sebab, hingga saat ini belum ada peraturan pembatasan pembelian kendaraan.
''Setiap orang berhak membeli kendaraan,'' ucapnya saat dihubungi.
Saat ini sepeda motor dan mobil sudah menjadi kebutuhan. Setiap orang berlomba membeli kendaraan.
Hal itu ditangkap diler kendaraan. Penjual berlomba-lomba menawarkan sistem kredit terbaik.
''Mempermudah pembelian. Jadi, masyarakat tidak mengalami kesulitan ketika membeli,'' ungkapnya.
Banyaknya kendaraan yang turun ke jalan tentu membuat akses jalan makin padat.
Sejauh ini, rekayasa jalan menjadi senjata utama polisi untuk mengurainya.
''Instansi terkait yang tergabung dalam forum lalu lintas (forlantas) pastinya tidak akan diam. Berbagai solusi akan dilakukan agar kondisi lalu lintas tetap nyaman dilalui,'' jelasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sidoarjo Asrofi menyatakan, harus ada pembatasan kendaraan untuk mengurangi kemacetan. Namun, kebijakan itu menjadi kewenangan pusat.
Dia mengatakan, satu-satunya upaya pemkab adalah menyediakan angkutan masal yang nyaman dan terjangkau. Saat ini bus rapid transit (BRT) sudah tersedia.
''Kami terus berupaya mengubah kebiasaan. Dari naik mobil pribadi menjadi naik kendaraan umum,'' ucapnya. (edi/aph/c19/hud/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia