Setoran Susu Mulai Jalan

Senin, 22 November 2010 – 07:41 WIB

SLEMAN - Di tengah terpuruknya ekonomi akibat erupsi Merapi, salah satu koperasi yang menghimpun para peternak sapi perah di Sleman mulai pulih, meski produksi susu sapi masih dibawah biasanyaPulihnya koperasi ini, diharapkan dapat memulihkan kondisi ekonomi para anggotanya yang juga sempat terpuruk setelah cukup lama ditinggal mengungsi dan tak berproduksi.

"Dari sekitar 1400 sapi milik sekitar 500 peternak sapi perah yang menjadi anggota koperasi, setidaknya sudah ada separuh yang mulai menyetor susu segar setelah lama mandeg," ujar Ketua Koperasi Susu Warga Mulya Pakem.

Meski kegiatan menyetor susu sudah mulai dilakukan para anggotanya lagi, lanjutnya, jumlah setoran susu belum bisa maksimal lantaran banyak sapi yang produksi susunya menurun

BACA JUGA: Suhu Material Merapi Masih Tinggi

Bahkan, ratusan liter susu sapi terpaksa tak bisa dikirim ke pabrik yang biasa mengambil susu-susu tersebut lantaran hasil susu sapi kini tak memenuhi syarat higienis.

Hal ini ditengarai oleh kondisi tempat penampungan ternak sementara yang juga kurang bersih
Kandang-kandang sementara itu, kondisinya sangat tak memenuhi syarat sebagai kandang sapi perah

BACA JUGA: Lokasi Wisata Diblokir Warga

Alas merupakan tanah yang sudah becek tercampur air dan kotoran sapi
Sehingga jika sapi diperah, susu yang dihasilkan juga akan terkontaminasi kotoran tersebut.

Belum lagi, atap kandang yang hanya terbuat dari terpal plastik menyebabkan kondisi suhu menjadi panas dan menyebabkan sapi stres

BACA JUGA: Wedhus Gembel Masih Menyembur

Sehingga sapi-sapi itu enggan berproduksi susu segarSeekor sapi rata-rata mengalami penurunan produksi hingga 50 persen.

"Yang paling dikhawatirkan saat ini adalah sapi yang terkena mastitis atau penyakit puting rusakSapi yangterkena penyakit ini sudah tak memiliki nilai ekonomis karena tak bisa diperah lagi," ungkap Koordinator Divisi Eksekusi dan Distribusi Ternak yang menangani kesehatan ternak di penampungan, Ali Agus.

Ditambahkan, sapi perah juga akan mengalami gangguan pernafasan akibat gas amoniak dan kotoran kencing sapi yang tak segera dibersihkanPadahal, untuk membersihkan sapi-sapi di tempat penampungan, akan sangat sulit karena keterbatasan sarana.

Beruntung, separuh dari anggota Koperasi Warga Mulya masih bisa menyelamatkan sapi-sapinya dari ancaman-ancaman tersebut, sehingga mereka masih bisa berproduksi meski belum maksimal.

Selain Koperasi ini, ada dua lagi koperasi susu di Sleman, yakni Usaha Pemerahan dan Peternakan (UPP) Kaliurang dan Sarana MakmurNamun setelah erupsi yang memporak-porandakan desa para anggotanya, dua koperasi ini lumpuh total dan tak bisa beroperasi lagiIni karena banyak sapi milik anggotanya yang mati tersapu awan panas(nis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Papua Kutuk Ringtone Ponsel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler