Setya Novanto Mundur Sudah Tepat, Tapi Kenapa Baru Sekarang?

Kamis, 17 Desember 2015 – 14:58 WIB
Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR karena terbelit kasus Papa Minta Saham. Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menegaskan langkah Setnov mundur sudah tepat. Lagi pula itu hak Setnov. 

Namun, pengacara ini menyayangkan Setnov baru mundur ketika sudah tahu skor 10 sanksi sedang dan tujuh sanksi berat kepadanya oleh Mahkamah Kehormatan Dewan. 

BACA JUGA: Ada yang Singgung MKD, Jokowi Langsung Ngakak, Lihat Nih

“Tapi satu yang disayangkan, sudah tahu skor kalah di MKD baru dia mundur,” ujar Hinca di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/12). 

Kenapa demikian? Hinca menjelaskan, yang harus dikritisi adalah kalau kemarin sanksi berat dijatuhkan, belum tentu Setnov langsung mundur.

BACA JUGA: MKD Batal Vonis Novanto, Ini Penjelasannya

Sebab, kata Hinca,  masih ada panel lanjutan setelah sanksi MKD. “Dan bisa terjadi ‘apa-apa’ di sana (panel). Nah,  dia (Setnov) mengambil keuntungan itu bahwa dari pada aku dibunuh lebih bagus aku mundur,” kata anak buah Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Dia menegaskan, Partai Demokrat di MKD adalah yang mengawali memberi sanksi sedang. Menurut Hinca, sanksi sedang itu berarti Setnov berhenti dari jabatannya sebagai Ketua DPR, bukan dari keanggotaannya di parlemen.

BACA JUGA: Setya Novanto Mundur, Begini Sikap Jokowi

“Karena yang salah, melanggar etiknya, adalah jabatannya. Dia menggunakan jabatan untuk kepentingannya, maka logis kemudian akhirnya itu (memberikan sanksi sedang, red),” ujar Hinca. 

Dia menambahkan, dengan mundurnya berarti Setnov menggunakan haknya dan menyadari bahwa dengan jabatannya ia melanggar etik. “Dari sisi hak Pak Setnov, itu haknya untuk mundur dan itu terhormat kepada masyarakat Indonesia sesuai dengan harapan karena situasi seperti itu (gaduh),” kata Hinca.

Terpisah, Ketua Bidang Politik Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Frederikus Lusti Tulis menyampaikan apresiasi atas sikap Setya Novanto yang mundur dari jabatan Ketua DPR terkait dugaan pelanggaran etika. “Kami menghargai keputusan Setya Novanto mundur dari jabatan ketua DPR. Itu terhormat dan telah mencatat sejarah dalam perpolitikan di Tanah Air,” kata Frederikus Lusti Tulis.(boy/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Ngundang Komedian Lagi, tapi kok Tegang?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler