jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak empat menteri dari Nahdlatul Ulama (NU) seusai dilantik sebagai pembantu Presiden Prabowo di Kabinet Merah Putih mendatangi gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Senin (21/10).
Mereka meminta restu dan doa dari Rais Aam, KH Miftachul Akhyar, dan Katua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
BACA JUGA: Karding PKB Ungkap Suasana Pembekalan Prabowo kepada Calon Menteri, Diakhiri Kegiatan IniÂ
Keempat menteri itu yakni Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Menteri P2MI) Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA) Arifatul Choiri Fauzi.
Menag Nasaruddin mengatakan dirinya datang untuk meminta restu kepada PBNU sebelum menjalankan tugas-tugas di Kementerian Agama (Kemenag).
BACA JUGA: Dipanggil Prabowo, Imam Besar Masjid Istiqlal Calon Menteri Agama?
Rais Syuriyah PBNU itu menempati posisi yang ditinggalkan Gus Yaqut Cholil Qaumas.
"Kami sebagai anak-anak NU tentu sangat lazim kalau sowan kepada orang tua bagaimana cara mendapatkan sesuatu dari Allah, apa itu musibah atau sebaliknya," ujar eks Wakil Menteri Agama itu.
BACA JUGA: Mensos Gus Ipul Instruksikan Jajarannya Merespons Cepat Setiap Kejadian
Dia menjelaskan hal itu sebagai salah satu rasa syukur terhadap NU sebagai institusi yang sangat berjasa di republik ini.
"Kami bangga bahwa kami ini adalah anak-anak NU dipercaya oleh bangsa dan negara mengemban amanah di kabinet ini," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengungkapkan kunjungan itu disambut secara lengkap oleh para pimpinan tertinggi NU, termasuk Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar.
"Intinya kami minta untuk didoakan karena kami ini, walaupun berangkatnya beda-beda ke kabinet, kami tetap kader NU yang saya kira tetap harus mengabdi kepada Nahdlatul Ulama. Kami tetap porofesional, tetapi sebagai kader kami tidak bisa terlepas," kata Karding
Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi menambahkan dalam pertemuan itu Rais Aam KH Miftachul Akhyar berpesan soal kekuatan pesantren.
"Kekuatan pesantren itu ada pada Bu Nyai-nya. Karena Bu Nyai inilah yang ikut mengurus kegiatan kepengasuhan di pesantren. Kalau bagian keluarnya itu pak kiai artinya bahwa perempuan itu tetap punya peran yang luar biasa di dalam peran keluarga," pesan Rais Aam kepada Arifatul.
Arifatul sendiri berjanji akan bekerja secara maksimal agar memiliki manfaat bagi kemaslahatan umat.
"Karena jabatan ini amanah," kata Sekretaris PP Muslimat NU itu.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra