jpnn.com, MANADO - Polisi meringkus pelaku penganiayaan 12 warga yang terjadi di wilayah Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Kotamobagu, Sulawesi Utara, Rabu sore.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan pelaku berinisial IM 24 tahun warga Lolayan, Bolmong.
BACA JUGA: Persebaya Tersingkir di Piala Presiden, Aji Santoso Bilang Begini
“Pelaku menganiaya para korban dengan menggunakan parang,” kata Kombes Jules Abraham di Manado, Rabu.
Dia mengatakan penganiayaan pertama kali terjadi di Desa Lolayan, sekitar pukul 16:30 WITA, dengan korban Abdul Halim, warga Passi Timur, Bolmong.
BACA JUGA: Aipda Niam Bersujud Seusai Dapat Map dari Kapolres, Tegang
“Korban saat itu sedang turun dari sepeda motor kemudian langsung dianiaya oleh pelaku di bagian kepala,” kata Abast.
Setelah itu, lanjut Abast, pelaku menghentikan sepeda motor yang dikendarai warga, lalu membawa kabur kendaraan tersebut ke arah Kotamobagu.
BACA JUGA: Risma Berniat Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024?
“Saat di lampu merah Matali, Kotamobagu, sekitar pukul 17.00 WITA, pelaku menganiaya pembonceng sepeda motor bernama Ceisya. Kemudian pelaku melarikan diri ke arah Pobundayan, Kotamobagu,” katanya.
Dia mengatakan aksi pelaku rupanya tak berhenti sampai di situ. Saat melintas sepanjang jalan Pobundayan, pelaku kembali menganiaya beberapa warga yang berada di pinggir jalan.
Pelaku lalu dikejar polisi bersama warga hingga ke arah perbatasan Pobundayan dan Tabang.
Saat dikejar, pelaku masuk ke lahan penampungan sapi, lalu menganiaya tiga ekor sapi milik warga.
"Setelah itu pelaku beserta barang bukti parang akhirnya diamankan polisi. Pelaku kemudian dilarikan ke RSUD Pobundayan Kotamobagu karena juga mengalami luka robek di bagian punggung,” kata Abast.
Abast mengatakan 12 orang korban dirawat di RSUD Pobundayan akibat mengalami luka di beberapa bagian tubuh.
“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, personel Polres Kotamobagu melakukan pengamanan di RSUD Pobundayan dan juga di rumah pelaku,” katanya.
Sementara itu menurut keterangan Kepala Desa Lolayan, pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
“Namun, untuk mengetahui kepastian kondisi kejiwaan pelaku, masih menunggu pemeriksaan pihak medis,” kata Abast.
Dia juga mengimbau warga masyarakat khususnya para keluarga korban untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi atas kejadian tersebut.
“Warga diimbau tetap tenang dan mempercayakan penanganan kejadian ini kepada pihak kepolisian,” katanya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Diajak ke Hotel, 7 Orang Melakukan Aksi Tak Terpuji
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti