jpnn.com, JAKARTA - Shin Tae Yong mengaku tersinggung dengan kepergian dua pemain Timnas U-20 Indonesia ke luar negeri tanpa izin. Dua pemain tersebut adalah Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh.
Kedua pemain yang akan berlaga di piala asia dan piala dunia dikabarkan akan berkarier di luar negeri.
BACA JUGA: Menpora Amali Sebut Pembukaan Piala Dunia U-20 2023 Dipastikan Akan Meriah
Menurutnya, hal itu akan mengganggu persiapan Timnas Indonesia U-20 jelang Piala Asia dan Piala Dunia.
"Saya belum pernah dapat detail laporan seperti apa. Saya sedikit tersinggung juga, dua pemain itu ke luar negeri tanpa ada laporan," kata Shin Tae Yong.
BACA JUGA: FIFA Belum Balas Surat PSSI Soal Penggunaan Stadion Piala Dunia U-20
Dua pemain yang dimaksud ialah Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh.
Pemain yang sebelumnya merumput di Persebaya dan Madura United itu, kini sedang berada di Eropa untuk memulai karier sepak bolanya.
BACA JUGA: Marselino Ferdinan Merumput di Liga 2 Belgia, Aji Santoso Beri Pesan Begini
Shin Tae Yong meskipun sudah tiga tahun melatih di Indonesia, bisa dikatakan masih memiliki ketergantungan ke pemain-pemain tertentu.
Terbukti, tak ikutnya Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh dalam TC, dianggap sebagai bencana besar bagi Timnas U-20 Indonesia.
Pemain muda itu juga menurut Shin Tae Yong memiliki potensi untuk ditampilkan dalam timnas kelompok umur yang usianya lebih tinggi.
Karena itu, dia merasa kesal dan kecewa dengan kepergian duo pemain muda potensial Indonesia itu ke luar negeri.
"Apalagi, kami sedang mempersiapkan Piala dunia dan Piala Asia. Lumayan kacau juga rencana yang sudah disiapkan," ucap Shin Tae Yong mengeluh.
Saat ini, Marselino Ferdinan memperkuat tim dari Liga Belgia, KMSK Deinze. Dia baru direkrut secara resmi dan diumumkan menjadi pemain anyar klub Divisi 2 Belgia itu pada 31 Januari lalu.
Sementara itu, Ronaldo Kwateh belum diketahui klub mana yang akan merekrutnya.
Dia dipastikan masih menjadi bagian dari Madura United, tetapi sudah dalam tahap negosiasi dengan klub dari Benua Biru. (dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad