jpnn.com - DUNIA seolah berhenti berputar. Air mata pun tanpa sadar membasahi pipi. Itu juga yang dirasakan Chelsea Islan, 20, saat mengetahui mamanya, Samantha Barbara, divonis kanker payudara stadium 2B pada 2013.
Padahal, saat itu Barbara mengemas kabar tersebut dengan cara yang menarik agar tidak terdengar menakutkan. Tiga bulan setelah vonis itu, Barbara menyiapkan family dinner dengan mengundang orang tua dan adiknya.
BACA JUGA: Hmm... Kata Ashanty, KD Gak Tahu Jadwal ABG Zaman Sekarang
Chelsea pun ikut. Hidangan demi hidangan mereka nikmati sambil bercengkerama. Suasana hangat kekeluargaan pun tercipta.
''Ketika sedang menikmati dessert itu, saya pengumuman,'' cerita Barbara. ''Saya bilang mau operasi kecil. Saya putar-putarin dulu ngomongnya biar enggak bikin shock. Eh, tetap saja mereka nangis. Chelsea juga,'' lanjut Barbara saat ditemui pada konferensi pers Jakarta Goes Pink 2012 di kawasan Kebayoran Baru kemarin (2/9).
BACA JUGA: Gara-Gara Instagram, Anang Naik Pitam
Chelsea dan anggota keluarga lainnya terdiam melihat Barbara yang begitu tegar. Barbara yang mereka tangisi bahkan tidak meneteskan air mata. Setelah lebih tenang, Barbara memberikan penjelasan. Mulai awal hingga mendapat vonis mengejutkan itu. Dia juga berbicara tentang treatment yang akan dijalani sebagai penderita kanker.
Saat menerima vonis tersebut, Barbara memang tidak langsung menceritakannya kepada keluarga. Barbara memilih untuk menguatkan diri dan mencari jalan keluar. Saat itu hanya suami dan temannya, mantan news anchor Dana Iswara, yang mengetahui perihal kanker payudara yang diderita Barbara. Kebetulan, Barbara dan Dana bersama-sama memeriksakan payudara mereka ke dokter langganan Dana di Singapura.
BACA JUGA: Menurut Ahanty, Ini yang Memperkeruh Suasana
Selain ingin menguatkan diri dan mencari jalan keluar untuk masalahnya, Barbara memang tidak mau membebani keluarganya terlalu berat. Dia bahkan sempat tidak ingin berobat secara medis karena biayanya sangat besar.
Dia pernah berencana menyepi ke Bali sambil menjalani pengobatan alternatif. Namun, sang suami melarang. ''Dia bilang akan melakukan apa pun untuk kesembuhan saya. Saya pun tersadar dan melakukan pengobatan medis,'' cerita Barbara.
Melihat secara langsung mengenai sang mama yang berjibaku dengan kanker membuat Chelsea belajar banyak. Mulai menghadapi kondisi mamanya hingga belajar mendeteksi kanker sejak dini. Sejak mengetahui mamanya menderita kanker payudara, Chelsea menyatakan rajin menggali informasi mengenai kanker itu.
''Saya belajar soal itu. Ternyata, yang paling penting adalah dukungan moral. Sebagai bentuk support, saya terus menemani ibu,'' cerita Chelsea.
Chelsea juga ingin membagi pengalamannya. Dia ingin mengampanyekan deteksi dini kanker payudara. Dia pun dengan senang hati menjadi duta Lovepink yang bertugas mengampanyekan deteksi dini kanker payudara. ''Saya ingin perempuan tahu pentingnya sadari atau periksa payudara sendiri,'' kata Chelsea.
Barbara terus mengingatkan putrinya untuk bergaya hidup sehat dan rutin melakukan sadari. Menurut Barbara, gaya hidup anak muda zaman sekarang yang tidak sehat menjadi salah satu pemicu munculnya kanker payudara. Belum lagi stres. (and/c19/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pernyataan Terbaru Aurel Hermansyah
Redaktur : Tim Redaksi