Si Cantik Pembawa Baki Merah Putih Takut Tergelincir di Tangga Istana

Senin, 17 Agustus 2015 – 14:47 WIB
Pembawa Baki Bendera Pusaka, Maria Felicia Gunawan (Banten), saat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia Ke-70 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--Maria Felicia Gunawan tersenyum lega saat menyelesaikan tugasnya sebagai pembawa baki sang Saka Merah Putih di upacara HUT RI ke 70 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8).

Gadis manis bermata sipit itu terus mengucapkan syukur karena berhasil menjalankan tugasnya bersama Tim Sadewa di penaikan bendera Merah Putih.

BACA JUGA: Pentolan Golkar Ini Bahagia Jokowi tak Ajak KMP Masuk Kabinet

Perwakilan dari Provinsi Banten yang akrab disapa Cia itu mengaku, ia sempat tegang saat terpilih sebagai pembawa baki. Dia mengaku, kesulitan terbesar dari tugasnya adalah saat menuruni tangga setelah membawa baki bendera dari Presiden Joko Widodo.

"Yang butuh fokus tinggi itu, saat di tangga. Itu kan krusial banget takut tergelincir apalagi pas turun. Juga, waktu bawa bendera kami kan tidak lihat jalan depan kami ada sesuatu, takut jatuh," ujar Cia.

BACA JUGA: Pak Polisi, jadi Siapa yang Salah, Klub Moge atau Elanto?

Pelajar 16 tahun dari SMAK Penabur itu mengatakan punya rahasia kecil untuk mengurangi kegugupannya.

"Saya memikirkan sesuatu yang bahagia. Yang setiap mikirkan itu saya mau senyum. Misalnya saat kumpul bareng teman-teman dan orang tua. Saya pikir orangtua saya ada di sana nonton jadi enggak mungkin dong saya cemberut," kata Cia sambil tertawa kecil.

BACA JUGA: Darmin Ditunjuk untuk Atasi Masalah Ekonomi Indonesia, Inilah Tanggapan Presiden PKS

Cia lalu meminta izin minum, karena sangat haus akibat cuaca panas saat upacara pagi tadi. "Haus banget, dari tadi panas, haus," katanya lagi sambil tertawa.

Cia mengatakan, meski kaget saat dipilih membawa baki, ia tidak gentar. Pasalnya, berbagai latihan sudah dijalankannya selama pelatihan dan karantina. Diakuinya, pelatihan keras memang dijalani para anggota paskibraka selama ini.

"Buat saya ini kesempatan yang dikasih Tuhan enggak datang dua kali. Kalau saya berniat pulang di tengah jalan, semua berhenti di sana. Saya enggak mau," tegas Cia.

Cia juga bersyukur karena selama pelatihan menjadi anggota paskibraka banyak pengaruh positif yang didapatnya. Terutama dalam segi disiplin waktu.

Gadis yang hobi menulis dan bain basket ini, malu-malu mengatakan, tadinya ia bukan orang yang tepat waktu. Tapi setelah masuk paskibraka, ia jauh lebih menghargai waktu.

"Kalau di sini kan kegiatannya full, molor lima menit impact ke kegiatan selanjutnya. Kami sendiri yang merasakan ruginya. Mau engggak mau kami harus dorong diri untuk tepat waktu," sambungnya.

Cia yang bercita-cita menjadi news reporter ini juga menyatakan, rasa bangganya karena bisa membawa nama baik sekolahnya maupun tempat kelahirannya, Banten. Sebagai salah satu siswi berpretasi di sekolahnya, Cia berpesan agar generasi muda bangsa jangan takut untuk mengambil kesempatan baik, seperti yang ia lakukan saat ini.

"Jangan pernah takut ambil kesempatan, enggak semua kesempatan datang dua kali. Salah satunya paskibraka ini. Mumpung masih muda," tandas Cia. (flo/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Ada Siaga I, Peringatan HUT RI Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler