jpnn.com - MEDAN - Kepada kru Posmetro Medan (Grup JPNN), SA kembali menceritakan awal perkenalannya dengan Oknum perwira menegah TNI AD, Lettu Yogi Sudarso (38).
"Pin BB (BlackBerry-red) ku di broadcast sama teman-temanku. Lalu tak lama diinvite oleh Pratu Pathur yang sebelumnya tak ku kenal. Setelah berteman lewat BBM, aku dan Pratu Pathur sering kontak BBM," ujar SA, si janda bahenol itu, saat ditemui di Detasemen Polisi Militer (Denpom) I/5 di Jl. Letjen Suprapto Medan, Rabu lalu.
BACA JUGA: Rekam Adegan Syur dengan HP
"Dirinya ngaku sebagai anggota TNI AD dari Batalyon Armed II/105 Kilap Sumagap Delitua. Itu terjadi pada bulan Juni tahun 2012 lalu. Kemudian sebulan kemudian, tepatnya Juli, kamipun berjumpa di depan Masjid Raya, Medan. Pas pertemuan pertama itulah, Pratu Pathur yang sebelumnya kukenal di BBM, rupanya Lettu Yogi. Ternyata Lettu Yogi meminjam Blacberry Pratu Pathur yang merupakan anggotanya," jelas SA.
Setelah pertemuan pertama itu, beberapa hari kemudian, antara keduanya kembali janjian ketemu di tempat yang sama.
BACA JUGA: Si Janda Ayu Merasa Tertipu
"Beberapa hari setelah itu, aku bertemu lagi dengan dia di tempat yang sama (di depan Masjid Raya Medan). Pertemuan kedua, ia menceritakan kisah hidupnya yang katanya telah bercerai dengan istrinya. Saat itu ia ngaku sudah duda. Bahkan mantan istrinya katanya tinggal di Surabaya bersama seorang anak kandungnya.
Tak lama kemudian ia pun mengutarakan cintanya kepadaku. Habis itu, kami pun berpacaran. Dan pertama kali aku dan dia melakukan hubungan badan di Hotel Istana, Jl. SM Raja Medan, tapi aku tak ingat lagi hari dan tanggal berapa itu," ungkap SA.
BACA JUGA: Oknum Perwira Ditahan, Janda Bahenol Puas
Pascapersetubuhan itu, SA mengaku tak ingat lagi sudah berapa puluh kali melakukan perbuatan yang sama. "Namanya kami sudah pacaran, mana kuhitung-hitung lagi berapa kali melakukannya," tandas SA.
Tak sampai di situ saja, saat Lettu Yogi mengecap pendidikan Diklapa I di Cimahi, Jawa Barat selama 2,5 bulan, pernah juga SA disuruh datang. "Pada saat mengikuti Diklapa I di Cimahi bulan Maret 2013, tanggal 31 Maret aku disuruhnya datang ke Cimahi. Memang tiketku dibiayainya. Di tanggal itulah dia buat surat pernyataan siap menikahi aku secara siri, tapi rupanya dia berbohong dan tak menikahi aku, bahkan meyuruhku menggugurkan janin yang kukandung, mana mau aku," kata SA lagi.
Terakhir kali SA bertemu dengan Lettu Yogi pada tanggal 5 Juni bulan lalu. Ketika itu, SA kembali menagih janji untuk menikahinya. Tapi lagi-lagi Lettu Yogi tak bersedia. " Di tanggal 5 Juni itulah, terakhir kali aku bertemu dengan YS di Batalyonnya. Di pertemuan itu, aku sama dia sudah ribut-ribut. Bahkan ketika kudesak dia menikahiku lantaran kehamilanku ini, ia menantang aku pula.
"Kau laporkan saja ke Denpom, nggak takut aku, bawa bukti-bukti yang kau punya. Teruskan perjuanganmu, kayak manapun kau buat, nggak akan lepas bajuku ini", ucap SA menirukan bahasa tantangan yang dilontarkan Lettu Yogi kala itu.
Akhirnya, karena hilang kesabaran, SA pun mengadukan YS ke Denpom 1/5 Medan Pomdam I/BB. "Tanggal 7 Juni kulaporkan dia ke Denpom, dan tanggal 2 Juli ia pun resmi ditahan, tapi tanggal 1 Juli, orang tuanya sempat datang menemui aku, memohon supaya berdamai. Mana mau aku," tandas SA. (awi/eza/deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Pacari Ipar, Istri Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi