LONDON - Semifinal Piala FA musim ini mungkin paling bersejarah. Bagaimana tidak, dua laga yang akan dilangsungkan di Stadion Wembley sama-sama bertajuk derby alias duel tim sekota. Selain derby Merseyside antara Liverpool versus Everton, juga bakal bertarung Tottenham Hotspur kontra Chelsea dalam derby London.
Derby Merseyside yang dihelat lebih awal (siaran langsung MNCTV pukul 18.30 WIB) sedikit lebih menyita perhatian. Selain rivalitas panjang kedua tim selama 128 tahun terakhir, itu adalah derby yang paling sering terjadi di semifinal Piala FA. Liverpool dan Everton akan bentrok untuk kali keenam. The Reds atau si Merah - julukan Liverpool - lebih baik dengan menang terus dalam tiga derby semifinal terakhir.
Di musim ini, Liverpool juga sukses melakukan double atau memenangi dua pertemuan. Setelah mempermalukan Everton 2-0 di Goodison Park, Liverpool melengkapinya dengan victory 3-0 di Anfield berkat hat-trick sang skipper, Steven Gerrard.
Liverpool pun ketagihan menang lagi alias menyapu bersih derby dalam semusim. Dalam sejarah derby Merseyside, hal itu belum pernah terjadi sebelumnya. "Kami tahu mereka (Everton) kuat dan pertandingan akan sulit. Tapi, kami sangat yakin bisa mengalahkan mereka lagi," koar Gerrard kepada Daily Star.
Stevie G -sapaan akrab Gerrard - menambahkan, semua pemain Liverpool sangat termotivasi menyongsong pertandingan demi target menyandingkan gelar Piala FA dengan trofi Piala Liga (Piala Carling) yang sudah dalam genggaman. Dua gelar itu dianggap Gerrard adalah kompensasi ideal atas jebloknya raihan Liverpool di Premier League (hampir pasti gagal masuk zona Liga Champions).
"Ini adalah sebuah laga besar dan semua pemain memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bintang serta tercatat namanya dalam sejarah hebat klub," jelas pemain 31 tahun tersebut.
Dalam skuad kedua tim saat ini, Gerrard tercatat sebagai pemain yang paling sering tampil dalam derby (8 kali). Dengan pengalamannya itulah, Gerrard mengingatkan rekan setimnya untuk mengontrol emosi. "Sangat penting bagi kami untuk tidak kehilangan pemain (kartu merah). Saya pernah menjadi orang yang bersalah di masa lalu dan kami akan berhati-hati," tutur pemain yang sudah dua kali mengoleksi dua gelar Piala FA tersebut.
Dalam derby sebelumnya musim ini, pemain Liverpool sudah membuktikan mampu mengontrol emosinya. Pemilik kartu merah adalah gelandang Everton Jack Rodwell di Goodison Park. Tapi, kartu merah diterima Liverpool dalam laga terakhirnya atau saat mengalahkan Blackburn Rovers 3-2 (10/4).
Korbannya adalah kiper Alexandre Doni. Padahal, Doni turun dengan status sebagai pengganti kiper utama Pepe Reina yang masih menjalani skors juga karena kartu merah. Liverpool telah mengajukan banding untuk kartu merah Doni, tapi ditolak.
Alhasil, kiper ketiga Brad Jones akan kembali dipercaya. Jones yang asal Australia itu tampil gemilang saat melawan Blackburn dengan mengagalkan eksekusi penalti Aiyegbeni Yakubu. Pelatih Liverpool Kenny Dalglish percaya Jones tidak akan mengecewakan. "Ini akan menjadi test sekaligus kesempatan terbesar Brad bagi Liverpool," ucap Dalglish.
Di pihak lain, Everton memiliki kiper yang sangat berpengalaman Tim Howard. Sebagai catatan, Howard memiliki memori bagus di semifinal Piala FA tiga tahun lalu kala tampil sebagai pahlawan The Tofees " sebutan Everton " dalam adu penalti lawan mantan klubnya, Manchester United.
"Kami tentu tidak berharap adu penalti. Tapi, apabila momen itu datang, kami akan merasa lebih percaya diri," ujar pelatih Everton David Moyes seperti dilansir di situs resmi klub. (dns)
Bursa Asian Handicap
Liverpool v Everton 0 : "
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langsung Tuntut Ganti Pelatih
Redaktur : Tim Redaksi