Si Naga ke Kasta Kedua, RD: Saya tak Pernah Sesedih Ini

Selasa, 11 Desember 2018 – 05:53 WIB
Gelandang Anindito Wahyu tak kuasa menahan kesedihan setelah gagal mempertahankan Mitra Kukar untuk tetap berkompetisi di Liga 1. Foto: DONNY ADITYA/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mitra Kukar kalah 1-2 dari Persija Jakarta dalam laga akhir Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (9/12).

Ruang ganti Mitra Kukar langsung mendadak hening. Semua penggawanya tertunduk lesu. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menangis tersedu. Mulai 2019, tim kebanggaan masyarakat Kukar itu akan bermain di kompetisi kasta kedua.

BACA JUGA: Persija Juara, Rahmad Darmawan Sempat Marah, Emosi

Perjalanan Mitra Kukar musim ini memang sudah menunjukkan tanda-tanda turun kasta. Itu jika dilihat dari penampilan inkonsisten anak-anak Kota Raja sepanjang musim. Di laga tandang, skuat asuhan Rahmad Darmawan tersebut hanya mengumpulkan lima poin (satu kali menang, dua kali imbang).

Jumlah tersebut tidak mampu menambal jumlah poin yang terbuang di kandang sebanyak 12 poin (empat kali kalah).

BACA JUGA: Rahmad Darmawan: Ini Salah Saya Sebagai Pelatih

Selain faktor tersebut, harus diakui rekrutmen pemain juga menjadi alasan lain mengapa Naga Mekes terdegradasi. Sejatinya, Mitra Kukar memiliki barisan pemain inti yang cukup mumpuni. Namun demikian, kualitas pemain inti dengan cadangan tak seimbang.

Walhasil, ketika satu atau dua pemain absen, pemain pelapis tak mampu menggantikan peran pemain inti dengan baik.

BACA JUGA: Pelatih Mitra Kukar: Astaghfirullahaladzim

Kendati demikian, nasi sudah menjadi bubur. Mitra Kukar tetap akan bermain di Liga 2 musim depan. Yang harus ditekankan adalah tekad untuk kembali ke Liga 1 musim depan. Tidak ada yang mustahil. Semen Padang buktinya. Kabau Sirah terdegradasi musim lalu. Tapi musim depan mereka sudah kembali ke Liga 1.

“Sedih sekali rasanya, kami sudah berjuang mati-matian tapi tidak bisa memenangi pertandingan. Mohon maaf kepada semua pendukung tim, kami gagal mempertahankan tim ini di Liga 1,” ungkap Yoo Jae Hoon, kiper Mitra Kukar.

Pada laga penentuan Minggu itu, Mitra Kukar sebenarnya bisa saja tetap bertahan meskipun kalah. Dengan catatan Sriwijaya FC dan PS Tira juga kalah. Namun demikian, PS Tira berhasil mempecundangi Borneo FC di Samarinda. Akhirnya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC dan PSMS Medan menjadi tiga tim paling bawah yang harus turun kasta.

“Semua sudah berusaha keras, di mata saya pemain tidak ada yang patut disalahkan. Yang salah adalah saya sebagai pelatihnya,” ujar Rahmad Darmawan.

Mitra Kukar harus mengakui keunggulan Macan Kemayoran. Dua gol tuan rumah dicetak oleh Marco Simic (’17, ’59). Sementara Naga Mekes hanya mampu memperkecil skor lewat gol yang dicetak Aldino Herdianto menit 88.

“Jujur saya tidak pernah sesedih ini melatih tim, untuk pertama kalinya saya pegang tim degradasi. Tapi inilah drama dalam sepak bola. Ini bisa menimpa siapa saja, saya harap semuanya tetap tegar karena ini bukan akhir dari segalanya,” tutur Rahmad Darmawan. (don/tom/k18)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikabarkan Bakal Hengkang ke PSIS, Ini Respon Bayu Pradana


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler