Si Pemburu Babi Tewas di Hutan

Jumat, 29 September 2017 – 17:13 WIB
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, SITUBONDO - Setyo Cipto ditemukan tewas oleh Tonia, warga Desa Klatakan, Situbondo.

Setyo tewas saat memburu babi di sekitar lereng Gunung Kampung Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit.

BACA JUGA: Tersesat di Hutan, Kakek Terbakar

Tonialah yang kali pertama melihat jasad pria asal Dusun Ranurejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, itu.

Setyo ditemukan tidak bernyawa kemarin (28/09) sekitar pukul 08.00. "Saya langsung bergegas pulang dan ngasih tahu ke warga yang lain," kata Tonia.

BACA JUGA: Mayat Pria dan Wanita di Semak-Semak Bikin Geger

Beberapa waktu kemudian, warga bersama polisi sampai di lokasi. Mereka langsung melakukan evakuasi jenazah korban. Mayatnya tiba di RSUD dr Abdoer Rahem sekitar pukul 10.00

Kanit KBO Polres Situbondo Iptu Makrus menerangkan, dugaan penyebab kematian korban disebabkan terjatuh dan kepalanya mengenai batu.

BACA JUGA: Mayat Misterius Gegerkan Pantai Teleng Ria

Hal itu terlihat dari bekas luka di dahi korban. "Mungkin terpeleset hingga terjatuh," ujarnya.

Makrus menerangkan, Setyo terjatuh juga diperkirakan karena kehabisan tenaga.

Sebab, berdasar keterangan yang didapatkan polisi, korban tidak makan selama dua hari.

"Bisa saja karena kelaparan," tambahnya.

Setyo berangkat memburu pada Selasa sore (26/9) bersama temannya, Setyo Utomo.

Sesampainya di lokasi berburu, keduanya menyebar ke tempat terpisah.

Utomo ditemukan selamat di tengah hutan. Dialah yang memberikan banyak keterangan kepada polisi.

Sementara itu, kakak kandung korban, Setyo Prayitno, mengatakan, adiknya itu memang berangkat dari rumah sejak Selasa.

Menurut dia, pihak keluarga tidak langsung melakukan pencarian karena korban sering berburu hingga berhari-hari.

Prayitno melanjutkan, korban memang memiliki riyawat penyakit darah tinggi dan lambung.

Karena itu, dia kerap meminta korban tidak bekerja berat.

"Tapi maksa mau kerja terus," terangnya.

Terkait dengan profesinya sebagai pemburu babi, Prayitno mengaku karena desakan ekonomi.

Korban sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan swasta.

"Tetapi di-PHK. Sejak saat itu, ekonominya mulai pas-pasan," ujarnya.

Prayitno menerangkan, pihak keluarga telah menerima kepergian Setyo.

Hal tersebut sudah menjadi musibah yang tidak bisa dihindari. Karena itu, keluarga korban menolak dilakukan visum. (bib/c25/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis! Perempuan Paruh Baya Ditemukan Tewas Bersimbah Darah


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler